Aksi Bersih-bersih ala BRI, Jaring 64.480 Kg Sampah dari Sungai Bali di 2025

Dalam rangka memperingati Hari Sungai Sedunia yang jatuh pada Minggu keempat September, BRI Peduli melalui Program “Jaga Sungai, Jaga Kehidupan” menginisiasi gerakan bersih-bersih sungai dan edukasi lingkungan di Tukad Badung, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Bali. Aktivitas ini tidak hanya berfokus pada pembersihan menyeluruh di area Tukad Badung yang merupakan bagian dari kawasan konservasi mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Bali, tetapi juga dilengkapi dengan sosialisasi kebersihan dan pemasangan penghalang sampah (trash barriers) strategis. Langkah ini krusial untuk mencegah aliran sampah kembali mencemari sungai, memastikan upaya pembersihan memberikan dampak jangka panjang.

Corporate Secretary BRI, Dhanny, menegaskan bahwa perayaan Hari Sungai Sedunia lebih dari sekadar seremoni. Ini adalah momen penting untuk membangkitkan kesadaran kolektif, khususnya di kalangan generasi muda, akan urgensi menjaga lingkungan. “Kegiatan ini bukan semata-mata mengurangi timbunan sampah, melainkan juga menanamkan pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sumber daya alam kita,” ujarnya, menggarisbawahi visi program tersebut.

Lebih jauh, program ini menitikberatkan pada edukasi pilah sampah sebagai elemen kunci dalam upaya konservasi lingkungan dan pengelolaan sungai yang berkelanjutan. Masyarakat diajarkan bagaimana memilah sampah organik untuk diolah menjadi pupuk kompos, pakan ternak, mendukung urban farming, bahkan berpotensi diubah menjadi biogas. Sementara itu, sampah anorganik yang terkumpul akan diproses lebih lanjut melalui pencacahan dan dijual kepada pengepul, menciptakan nilai ekonomi dari limbah sekaligus mengurangi beban lingkungan.

Dhanny menambahkan bahwa Program BRI Peduli “Jaga Sungai Jaga Kehidupan” telah menunjukkan dampak signifikan sejak diluncurkan pada tahun 2020. Hingga kini, program ini berhasil merevitalisasi lebih dari 100 sungai di seluruh Indonesia, dengan pembersihan rutin yang didukung oleh model pemberdayaan masyarakat berbasis padat karya. Inisiatif ini tidak hanya membersihkan sungai, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan rasa kepemilikan di komunitas lokal.

Kesuksesan program ini tak lepas dari kolaborasi strategis dengan Yayasan Sungai Watch Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang berdedikasi penuh dalam melindungi dan menjaga kebersihan sungai-sungai di Indonesia. Fokus utama Sungai Watch adalah mengatasi pencemaran sampah plastik yang menjadi ancaman serius bagi ekosistem perairan.

Terhitung sejak awal 2025, kolaborasi antara BRI dan Sungai Watch telah mencatat serangkaian pencapaian mengesankan. Ini termasuk keberhasilan pemasangan 18 trash barrier di Tukad Badung Denpasar, serta pengumpulan total 64.480 kg sampah anorganik. Upaya pengumpulan dan pembersihan di sungai tersebut berhasil melibatkan 2.221 warga dan relawan, menghasilkan potensi reduksi karbon signifikan sebesar 193.27 Ton CO2e, yang menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan dan komunitas.

Secara lebih luas, sejak didirikan pada tahun 2020, Sungai Watch telah menunjukkan dedikasi luar biasa dengan berhasil memasang 381 trash barrier di 11 wilayah di Indonesia. Melalui pendekatan berbasis komunitas, organisasi ini aktif bekerja sama dengan masyarakat lokal. Mereka tidak hanya fokus pada pembersihan fisik sungai, tetapi juga intensif mengedukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mendorong pemberdayaan berbasis padat karya untuk solusi jangka panjang.

Menutup pernyataannya, Dhanny menekankan bahwa melalui momentum Hari Sungai Sedunia, BRI menegaskan kembali komitmennya untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ini diwujudkan melalui program-program konkret yang secara aktif melibatkan generasi muda dan masyarakat luas. “BRI percaya, sungai yang bersih dan terjaga adalah warisan berharga bagi generasi mendatang, sekaligus fondasi esensial dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” pungkasnya, memberikan optimisme akan masa depan lingkungan yang lebih baik.

Pada akhirnya, menjaga kebersihan dan kelestarian sungai adalah investasi nyata untuk menjaga masa depan. Setiap tindakan, sekecil apapun, mulai dari tidak membuang sampah ke sungai, mengurangi penggunaan plastik, hingga aktif berpartisipasi dalam aksi bersih sungai, merupakan langkah konkret yang krusial dalam memelihara keseimbangan dan harmoni lingkungan kita.