Antisipasi Sentimen Aksi Massa, BI Pastikan Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memastikan bakal tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah ketika aksi demo masih berlangsung sampai dengan hari ini, Senin (1/9/2025). 

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI, Erwin Gunawan Hutapea mengatakan bahwa bank sentral akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan kecukupan likuiditas Rupiah. 

“Bank Indonesia berada di pasar untuk memastikan nilai Tukar Rupiah bergerak sesuai nilai fundamentalnya melalui mekanisme pasar yang berjalan dengan baik,” ujarnya melalui keterangan tertulis resmi, Senin (1/9/2025). 

: Menko Airlangga Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Jiwa Aksi Demonstrasi

Secara terperinci, BI terus memperkuat langkah-langkah stabilisasi, termasuk intervensi NDF di pasar off-shore dan di pasar domestik melalui transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder.

Bank Indonesia juga menjaga kecukupan likuiditas Rupiah dengan membuka akses likuiditas kepada perbankan.

: : Menko Airlangga Jamin Stabilitas, Imbau Pengusaha Tetap Tenang

“Melalui transaksi repo, transaksi fx swap dan pembelian SBN di pasar sekunder, serta lending/financing facility,” pungkasnya. 

Adapun diberitakan Bisnis bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (1/9/2025). 

: : Sentimen Aksi Demonstrasi, Menko Airlangga Sebut Rupiah Relatif Stabil

Menurut data Bloomberg, rupiah menguat 0,17% atau 27,5 poin ke level Rp16.472 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS naik 0,04% ke posisi 97,8.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami penguatan. Dolar Hong Kong misalnya menguat 0,01%, yuan China menguat 0,01%, dan dolar Singapura menguat 0,04%.

Sementara sejumlah mata uang di Asia lainnya melemah. Yen Jepang misalnya melemah 0,1%, dolar Taiwan terdepresiasi 0,09%, dan won Korea Selatan melemah 0,18%. Peso Filipina juga melemah 0,27%, rupee India terdepresiasi 0,66%, dan ringgit Malaysia melemah 0,2%.

Pada perdagangan sebelumnya, Jumat (29/8/2025) rupiah ditutup melemah 0,90% ke level Rp16.499,50 per dolar AS.

Komitmen Jaga Stabilitas 

Adapun aksi unjuk rasa di dalam negeri berawal pada pekan lalu sekitar 28-29 Agustus 2025 dan mengalami eskalasi hingga terjadi kericuhan dan penjarahan oleh massa tak dikenal. 

Namun demikian, Presiden Prabowo Subianto telah meminta agar masyarakat untuk tetap tenang dan percaya kepada pemerintah di tengah meningkatnya tensi politik dan aksi massa belakangan ini.

Prabowo menegaskan pemerintah bersama seluruh partai politik, termasuk yang berada di luar koalisi, berkomitmen memperjuangkan kepentingan rakyat.

Hal ini dikatakannya saat menyampaikan keterangan pers resmi bersama sejumlah Ketua Umum Partai Politik baik dari dalam maupun luar koalisi, serta pimpinan DPR dan MPR di Istana Merdeka, Minggu (31/8/2025).

“Saya minta sungguh-sungguh seluruh warga negara untuk percaya kepada pemerintah, untuk tenang. Pemerintah yang saya pimpin dengan semua partai politiktermasuk partai di luar pemerintahan bertekad untuk selalu perjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa, termasuk rakyat paling kecil dan tertinggal,” kata Prabowo.