Bank Jakarta Dapat Lahan Kemenkeu 50 Tahun: Untung 30 Persen!

Pembangunan gedung baru Bank Jakarta di kawasan prestisius SCBD kini selangkah lebih dekat menuju realisasi. Pasalnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah memberikan lampu hijau untuk proyek strategis ini. Gedung tersebut direncanakan menjadi pusat aktivitas Bank Jakarta, sebuah inisiatif kolaboratif antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Langkah persetujuan ini bermula dari permohonan resmi yang diajukan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung kepada Kementerian Keuangan. Permohonan tersebut penting mengingat lahan yang akan digunakan, yakni Lot 1 di SCBD, merupakan aset milik Kemenkeu. “Hal yang berkaitan dengan gedung Bank Jakarta yang di SCBD, kami memohon persetujuan Kementerian Keuangan, Pak Menteri, untuk bisa disetujui dan kami akan segera bangun di SCBD, untuk pusat Bank Jakarta, dalam bentuk kerja sama dengan Kementerian Keuangan,” jelas Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/10), menegaskan komitmen Pemprov.

Menanggapi permohonan tersebut, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyambut baik rencana ambisius ini. Ia meyakini proyek pembangunan gedung baru ini akan memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Jakarta, bahkan berdampak hingga level nasional. “Saya senang banget dengan itu. Kenapa? Karena itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan nasional secara keseluruhan,” ungkap Purbaya. Keunggulan lain dari perspektif Kementerian Keuangan, lanjut Purbaya, adalah bahwa pihaknya tidak perlu mengalokasikan anggaran untuk pembangunan. “Dan yang paling penting apa? Saya gak keluar uang. Uangnya dari Bank DKI,” tambahnya, menunjukkan efisiensi finansial proyek.

Purbaya juga menekankan pentingnya akselerasi proyek pembangunan ini. Ia meminta agar konstruksi dapat dimulai sesegera mungkin, bahkan dalam beberapa bulan ke depan tahun ini. Estimasi waktu pengerjaan diperkirakan selama 15 bulan, dengan harapan dapat menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan bagi kawasan. Permintaan ini langsung direspons positif oleh Gubernur Pramono.

Struktur kerja sama antara pusat dan daerah dalam proyek ini diatur dalam skema jangka panjang. Kementerian Keuangan akan meminjamkan lahannya untuk jangka waktu 50 tahun kepada Bank Jakarta. Sebagai bagian dari perjanjian, Pemerintah Pusat akan menerima porsi sebesar 30% dari total gedung yang dibangun. “Jadi gini temanya itu adalah Bank Jakarta pinjam tanah ke saya ya selama 50 tahun, saya kasih 50 tahun perjanjiannya. Nanti dibagi tiga ya. Pemerintah Pusat dapat jatah 30% dari gedung itu,” terang Purbaya, merinci skema pembagian.

Di tengah keseriusan pembahasan, Menkeu Purbaya tidak lupa menyelipkan sebuah syarat yang disampaikan dengan canda kepada Gubernur Pramono. “Syaratnya adalah saya bilang ke Pak Gubernur, gedungnya bagus, jangan malu-maluin, biar saya masuk sana juga tenang,” kelakar Purbaya, menyiratkan harapan akan kualitas estetika bangunan. Candaan tersebut langsung dibalas dengan sigap oleh Gubernur Pramono Anung. “Saya jawab, Pak Menkeu, saya punya selera lebih bagus dari Pak Menkeu, jadi pasti gedungnya lebih bagus,” timpal Pramono sambil tertawa, menunjukkan suasana akrab antara kedua pemimpin dalam menyambut proyek penting ini.

Ringkasan

Menteri Keuangan telah menyetujui pembangunan gedung baru Bank Jakarta di SCBD, yang merupakan hasil kerjasama antara Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Keuangan. Persetujuan ini didasari permohonan dari Gubernur DKI Jakarta mengingat lahan tersebut adalah aset Kemenkeu. Proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta dan nasional, serta efisien secara finansial karena tidak memerlukan anggaran dari Kementerian Keuangan.

Kementerian Keuangan akan meminjamkan lahan selama 50 tahun kepada Bank Jakarta, dengan pembagian hasil 30% dari gedung untuk Pemerintah Pusat. Menteri Keuangan menekankan pentingnya percepatan pembangunan dan berharap gedung tersebut memiliki kualitas yang baik. Gubernur DKI Jakarta menyambut baik hal ini dan menjamin kualitas bangunan yang akan dibangun.