BEI dan Menkeu Purbaya Sepakat IHSG Bisa Tembus 9.000, Apa Saja Motor Pendorongnya?

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara kompak optimistis bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melaju dan menyentuh level psikologis 9.000 pada penghujung tahun ini. Target ambisius ini memicu pertanyaan besar: faktor-faktor kunci apa saja yang akan menjadi pendorong utama di balik pergerakan fenomenal IHSG tersebut?

Menurut Lanjar Nafi, WM Market Research Head Bank CIMB Niaga, pencapaian target 9.000 untuk IHSG pada akhir tahun sangatlah bergantung pada serangkaian realisasi faktor-faktor krusial. Salah satu pilar utamanya adalah performa keuangan emiten yang solid, terutama di kuartal III, dan ekspektasi positif untuk kuartal IV/2025. Sektor-sektor dengan kapitalisasi pasar besar atau “big caps” diharapkan menjadi lokomotif utama yang menopang pertumbuhan ini, sebagaimana diungkapkan Lanjar pada Selasa (4/11/2025).

Lebih lanjut, stabilitas makroekonomi domestik juga memegang peranan vital. Terjaganya pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang solid, tingkat inflasi yang tetap terkendali, serta stabilitas nilai tukar rupiah, semuanya akan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Kondisi ekonomi yang stabil ini tentu akan meningkatkan kepercayaan investor dan memberikan dorongan signifikan bagi pergerakan IHSG hingga penghujung tahun.

Selain fundamental ekonomi, kembalinya aliran modal asing atau capital inflow ke pasar saham Indonesia juga menjadi faktor penentu yang sangat dinantikan, papar Lanjar. Dukungan dari kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang adaptif dan kebijakan fiskal pemerintah yang pro-pertumbuhan juga diharapkan mampu menciptakan sinergi positif, sehingga semakin memperkuat fondasi IHSG untuk mencapai target ambisiusnya.

Tidak hanya itu, sentimen dari rebalancing indeks global, seperti MSCI, berpotensi pula meningkatkan bobot saham-saham Indonesia, memberikan momentum tambahan bagi IHSG. Optimisme serupa turut disuarakan oleh Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy. “Optimis dong [IHSG 9.000]. Buktinya 8.000 tercapai kan?” ujar Irvan dengan keyakinan di Gedung BEI, Jakarta, Senin (3/11/2025), mengindikasikan bahwa target 9.000 bukanlah hal yang mustahil.

Optimisme Bursa Efek Indonesia ini diperkuat oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi yang terus membaik pada kuartal IV/2025. Di sisi internal, Irvan menambahkan bahwa BEI tengah aktif mengupayakan berbagai inisiatif strategis, termasuk penambahan produk investasi baru, perbaikan mekanisme pasar seperti pengenalan non-cancellation period, serta target peluncuran tiga lagi Initial Public Offering (IPO) hingga akhir tahun ini. Senada dengan hal tersebut, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa fundamental IHSG saat ini tetap kokoh, dengan indeks komposit yang telah stabil di kisaran harga psikologis 8.000. “Sekarang berarti 8.000, yang jelas gini, akhir tahun bisa 9.000. Enggak terlalu sulit itu,” pungkasnya, memberikan keyakinan kuat terhadap prospek cerah pasar saham Indonesia.