Bursa Suspensi Saham Futura Energi Global (FUTR) Akibat Harga Terus Melambung

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Futura Energi Global Tbk. (FUTR) mulai sesi I perdagangan hari ini, Jumat (26/9/2025).

BEI mengumumkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Futura Energi Global Tbk. (FUTR).

“Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham FUTR pada perdagangan tanggal 28 Agustus 2025,” papar pengumuman Bursa.

: Saham Futura Energi (FUTR) Terbang Tinggi Sentuh ARA, Efek Akuisisi?

Penghentian sementara perdagangan saham FUTR dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT Futura Energi Global Tbk. (FUTR).

“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” imbuh BEI.

: : Saham Futura Energi (FUTR) Melonjak 25%, Sentuh Level ARA

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham FUTR terpantau melesat 25% menentuh auto rejection atas ke level Rp500 per lembar pada penutupan perdagangan Kamis (25/9/2025). Dalam sebulan terakhir, saham FUTR telah melonjak 171,74%, dan sepanjang tahun berjalan 2025 saham emiten sektor energi hijau itu telah terbang 222,58%.

Saham PT Futura Energi Global Tbk. (FUTR) sebelumnya masuk radar pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah terjadi pergerakan harga saham dan pola transaksi yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

: : Ardhantara Rampungkan Akuisisi Futura (FUTR), Kebut Proyek Energi Bersih

Mengutip keterbukaan informasi BEI pada 11 Agustus 2025, saham FUTR mengalami peningkatan harga saham di luar kebiasaan, dan BEI pun tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.

“Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang undangan di bidang pasar modal,” ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangannya.

FUTR Diakuisisi Ardhantara

Sebagaimana diketahui, saham FUTR merupakan salah satu saham yang pernah masuk dalam papan pemantauan khusus dengan mekanisme full call auction (FCA). Setahun yang lalu, saham FUTR masih dihargai sebesar Rp18 per saham. 

Saham FUTR juga tercatat telah dua kali berganti kepemilikan. Saat ini, PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara) merupakan pengendali dari FUTR. 

Ardhantara menyelesaikan akuisisi 45% atau sekitar 2,29 miliar saham dari PT Digital Futurama Global selaku saham pengendali sebelumnya dengan harga Rp11 per saham. Transaksi ini berlangsung pada Selasa (9/9/2025).

Ardhantara saat ini tengah mengembangkan proyek panas bumi (geothermal) di kawasan Gunung Slamet, Jawa Tengah, dengan estimasi kapasitas sebesar 220 MW.

Proyek tersebut telah mengantongi kesepakatan jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

Komisaris Utama Ardhantara, Anggara Suryawan, menyatakan keputusan akuisisi menjadi bagian dari komitmen jangka panjang Ardhantara untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.

“Kami melihat FUTR bukan sekadar perusahaan, melainkan peluang strategis untuk membangun masa depan energi yang lebih hijau dan mandiri,” kata Anggara.

Untuk itu, Ardhantara juga menyiapkan ekspansi ke pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), LPG, dan green methanol. Menurut Anggara, proyek-proyek ini akan menjadi pilar transisi menuju target net zero emission 2060. Investasi awal lebih dari US$80 juta atau sekitar Rp1,2 triliun telah digelontorkan untuk eksplorasi dan pembangunan infrastruktur tahap awal. 

Adapun tahap pengeboran dijadwalkan dimulai pada 2026–2027 dengan menggandeng mitra global seperti PetroChina, Sinopec, Ormat, hingga Norinco International.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.