Ussindonesia.co.id NEW YORK. Harga emas dunia melesat menembus rekor tertinggi pada Senin (22/9/2025), setelah investor ramai-ramai beralih ke logam mulia ini menyusul pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS) pada minggu lalu dan sinyal potensi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut dari The Fed. Perhatian pasar kini juga tertuju pada serangkaian pidato dari pejabat The Fed serta data inflasi utama AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Pada Senin (22/9/2025), harga emas spot terpantau naik 0,7% mencapai US$ 3.709,29 per ons pada pukul 06.37 GMT. Angka ini dicapai setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor puncak di US$ 3.711,55. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga mengalami kenaikan signifikan, yakni 1% menjadi US$ 3.743,40, menandakan optimisme yang kuat di pasar.
Tim Waterer, Kepala Analis Pasar KCM Trade, menjelaskan sentimen positif ini. “Emas kembali menemukan pijakannya hari ini, dengan para pedagang berfokus pada potensi kenaikan harga antara sekarang dan akhir tahun yang didorong oleh proyeksi penurunan suku bunga lebih lanjut dari The Fed,” ungkap Waterer seperti dilansir Reuters. Ia menambahkan bahwa pembelian berkelanjutan oleh bank sentral global juga turut menjadi pilar kuat yang mendukung momentum kenaikan harga emas.
Para investor kini mencermati dengan seksama laporan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti AS, yang merupakan ukuran inflasi pilihan bank sentral, yang akan dirilis pada hari Jumat. Selain itu, serangkaian pidato dari setidaknya selusin pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell pada hari Selasa, diharapkan dapat memberikan wawasan lebih mendalam mengenai prospek kebijakan moneter bank sentral tersebut. Waterer memprediksi, “Logam mulia ini berpotensi mencapai titik tertinggi baru minggu ini jika data makro AS terus mendukung narasi dovish The Fed.”
Sebelumnya, The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu pekan lalu, meskipun diiringi peringatan tentang inflasi yang masih berlanjut. Investor secara umum memperkirakan akan ada dua penurunan suku bunga lagi tahun ini—masing-masing sebesar 25 bps pada bulan Oktober dan Desember. Probabilitas untuk skenario ini sangat tinggi, dengan 93% untuk bulan Oktober dan 81% untuk bulan Desember, berdasarkan perangkat CME FedWatch.
Harga Emas Bertahan Dekat Rekor Tertinggi, Pasar Cermati Sinyal Kebijakan The Fed
Harga emas batangan, yang secara historis berkinerja cemerlang dalam lingkungan suku bunga rendah, telah melonjak hampir 42% sepanjang tahun ini. Kenaikan substansial ini didorong oleh kombinasi ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang lebih luas, peningkatan pembelian oleh bank sentral di seluruh dunia, serta kebijakan pelonggaran moneter yang diterapkan oleh berbagai negara.
Daftar Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini (22/9), Naik Jadi Rp 1.223.000 Per Gram
Ringkasan
Harga emas dunia mencetak rekor tertinggi pada Senin, 22 September 2025, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga lanjutan oleh The Fed dan pembelian oleh bank sentral. Harga emas spot naik 0,7% menjadi US$ 3.709,29 per ons, setelah sempat menyentuh US$ 3.711,55, sementara harga emas berjangka AS juga mengalami kenaikan signifikan.
Investor kini fokus pada data inflasi AS (Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi) dan serangkaian pidato dari pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, untuk mendapatkan petunjuk mengenai kebijakan moneter ke depan. Logam mulia ini berpotensi mencapai titik tertinggi baru jika data makro AS mendukung narasi dovish The Fed, setelah sebelumnya The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.