Famon Awal (PRAY) Konversi Utang dan Kuasai 20% Dua Rumahsakit Baru

Ussindonesia.co.id  JAKARTA. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) melakukan konversi saham atas pelaksanaan perjanjian utang wajib dalam rangka pengambilalihan saham PT Jala Mas Rejeki. Transaksi ini dilakukan pada 10 Desember 2025. 

Leona Agustine Karnali Direktur Famon Awal Bros Sedaya menjelaskan, aksi korporasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan konversi tahap pertama atas sejumlah utang wajib menjadi saham sebagai bagian dari perjanjian utang wajib konversi pada tanggal 16 September 2025.”Sebagaimana sebelumnya dilaporkan oleh perusahaan melalui laporan informasi dan fakta material tertanggal 17 September 2025,” papar dia dalam keterbukaan informasi di BEI. 

Pelaksanaan transaksi mengakibatkan perusahaan ini memperoleh 20,06% saham pada Jala Mas Putra Rejeki. Dari transaksi ini membuat Famon Awal Bros Sedaya menjadi pengendali Jala Mas. Keputusan ini berdasarkan perjanjian pemegang saham yang telah ditandatangani oleh seluruh pemegang saham Jala Mas Putra Rezeki. 

Primaya Hospital Pacu Ekspansi, Serapan Capex Capai 60% dari Rp900 Miliar

“Transaksi ini merupakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan di sektor pelayanan kesehatan dan diharapkan akan memperkuat posisinya dalam kepemilikan dan pengelolaan jaringan rumah sakit di Indonesia,” papar Leona dalam keterbukaan informasi di BEI pada 11 Desember 2025. 

Dengan pelaksanaan transaksi ini, emiten yang dikenal dengan Primaya Hospital menambah dua rumahsakit ke dalam jaringan layanan perusahaan, yaitu Rumah Sakit FMC Bogor dan Rumah Sakit UKRIDA. “Perusahaan selanjutnya berencana melakukan penyesuaian nama rumah sakit untuk mensinergikan branding Primaya Hospital Group,” papar Leona. 

Integrasi kedua rumah sakit tersebut diharapkan memperluas jangkauan layanan, serta memperkuat sinergi dalam grup Primaya Hospital. Menurut Leona, transaksi ini bukan transaksi material dan transaksi afiliasi. Sementara dampak atas transaksi ini akan menambah jaringan layanan kesehatan dan memperluas jangkauan operasional. 

Transaksi ini juga diharapkan memperkuat sinergi antarentitas, meningkatkan standardisasi mutu pelayanan, serta mendorong optimalisasi pemanfaatan sumber daya. “Secara keseluruhan, transaksi ini mendukung strategi pertumbuhan jangka panjang perusahaan untuk memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat dan memperkokoh posisi perusahaan sebagai penyedia layanan kesehatan yang kompetitif di industri rumahsakit,” papar Leona.