Ganti Bisnis Usai Diakuisisi Ardhantara, Ini Rekomendasi Saham Futura Energi (FUTR)

Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) tengah bersiap menapaki babak baru yang transformatif dalam strategi bisnisnya. Perusahaan ini akan sepenuhnya berganti haluan menjadi pemain utama di sektor energi baru terbarukan (EBT), menyusul rampungnya proses akuisisi oleh PT Aurora Dhana Nusantara, atau yang dikenal sebagai Ardhantara.

Dalam peran barunya, FUTR akan berposisi sebagai holding energi hijau yang membawahi berbagai proyek strategis di bidang energi, dengan fokus utama pada EBT. Dengan Ardhantara sebagai pengendali baru, FUTR diharapkan mampu mengintegrasikan aset-aset berbasis EBT secara sinergis, menciptakan ekosistem energi bersih yang kuat dan berkelanjutan.

Perubahan haluan bisnis FUTR yang ambisius ini tentu menarik perhatian para pengamat pasar modal. David Sutyanto, Direktur Eksekutif CSA dan seorang pengamat pasar modal terkemuka, menyoroti pentingnya prasyarat yang jelas agar transisi ini berjalan sukses. Menurutnya, kepastian perjanjian jual beli listrik, jaminan pendanaan proyek yang kuat, serta jadwal eksekusi yang terukur merupakan kunci utama.

“Tanpa pemenuhan prasyarat krusial tersebut, potensi ketidaksesuaian antara narasi pertumbuhan yang dijanjikan dan kinerja fundamental yang riil dapat meningkat secara signifikan,” ujar David saat diwawancarai Kontan pada Senin, 6 Oktober 2025.

David menjelaskan bahwa meskipun sektor EBT, khususnya panas bumi, saat ini sangat menarik dan memiliki potensi pasar yang luas mengingat kebutuhan listrik yang terus meningkat, sektor ini menuntut perencanaan yang sangat matang dan ketersediaan sumber permodalan yang mumpuni. Ini bukan sekadar tren, melainkan investasi jangka panjang yang membutuhkan fondasi kuat.

“Jadi, meskipun daya tarik EBT dan panas bumi sedang tinggi, diperlukan rencana yang sangat jelas. FUTR harus mampu memaparkan strategi bisnis ke depannya dengan detail dan transparan untuk membangun kepercayaan investor,” tegas David.

Respons pasar terhadap kabar ini pun tak kalah agresif. Pergerakan harga saham FUTR telah melambung tinggi, mencapai level yang signifikan. Lonjakan harga yang drastis ini, menurut David, juga membawa risiko tersendiri yang perlu diwaspadai para investor.

Hingga penutupan perdagangan pada Selasa, 7 Oktober 2025, harga saham FUTR tercatat parkir di level Rp 605 per saham, menunjukkan kenaikan impresif sebesar 10% dari penutupan hari sebelumnya. Secara kumulatif, sepanjang tahun berjalan ini, saham FUTR telah melonjak fantastis hingga 306,04%.

Dari perspektif analisis teknikal, Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mencermati bahwa saham FUTR saat ini sedang berada dalam fase uptrend yang kuat. Tren ini masih didominasi oleh volume pembelian yang tinggi, mengindikasikan minat pasar yang besar.

Lebih lanjut, indikator MACD terpantau masih berada di area positif, sementara indikator Stochastic terlihat flat di zona overbought. Berdasarkan analisis ini, Herditya merekomendasikan spekulatif beli (speculative buy) untuk saham FUTR, dengan menargetkan harga di kisaran Rp 585 hingga Rp 610.