Guru Melek Rupiah! BI Latih Pendidik di Malang Tingkatkan Literasi

MALANG – Bank Indonesia (BI) Malang mengambil langkah proaktif dalam memperkuat pemahaman masyarakat terhadap mata uang rupiah dan sistem kebanksentralan. Melalui program pelatihan khusus, BI Malang membekali para guru di Kabupaten Malang agar menjadi garda terdepan dalam meningkatkan literasi finansial. Inisiatif ini bertujuan menjadikan guru sebagai agen informasi yang efektif, siap mendiseminasikan pengetahuan penting ini kepada murid-muridnya dan masyarakat luas.

Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Siti Nurfalinda, menegaskan bahwa pemilihan guru sebagai peserta pelatihan bukanlah tanpa alasan. Menurutnya, guru memiliki peran yang sangat strategis sebagai pendidik, pengajar, sekaligus teladan bagi masyarakat. “Dengan peran sentral ini, guru merupakan figur yang paling tepat untuk menyampaikan esensi dari gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah serta pengetahuan kebanksentralan, baik kepada para siswa maupun khalayak umum,” jelas Siti Nurfalinda. Pernyataan tersebut disampaikan di sela-sela kegiatan Training of Trainers (ToT) Cinta-Bangga-Paham Rupiah bagi Guru Wilayah Kabupaten Malang, yang berlangsung di Kecamatan Kepanjen pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Melalui pelatihan intensif ini, para guru diharapkan mampu memahami secara mendalam bahwa rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. Pemahaman ini mencakup pentingnya mencintai, menjaga, dan memahami setiap aspek terkait rupiah. Tujuannya adalah agar para siswa, melalui bimbingan guru, tidak hanya mengerti nilai dan fungsi rupiah, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan menjaga kehormatan mata uang nasional. Lebih jauh, pelatihan ini juga membekali guru untuk mengajarkan murid-muridnya mengenai peran dan fungsi rupiah dalam pengembangan ekonomi nasional. Sebanyak 110 guru tercatat antusias mengikuti kegiatan ini.

Dengan melibatkan ratusan guru, inisiatif ini diharapkan menjadi strategi yang sangat efektif dalam mendiseminasikan pemahaman tentang rupiah kepada masyarakat luas. BI Malang menyadari bahwa menjangkau setiap lapisan masyarakat secara langsung adalah tantangan besar, sehingga peran multiplikator dari guru menjadi krusial. Program serupa sebelumnya telah sukses dilaksanakan di Kota Malang dan Kota Batu, dan rencananya akan menyusul di wilayah Pasuruan serta Probolinggo, menunjukkan komitmen BI dalam memperluas jangkauan literasi ini.

Tidak berhenti pada sektor pendidikan, BI Malang juga berencana memperluas cakupan pelatihan kepada kalangan pengusaha. Pelatihan ini dianggap vital mengingat para pengusaha adalah pihak yang paling sering bersentuhan langsung dengan rupiah sebagai alat pembayaran sehari-hari. Oleh karena itu, membekali mereka dengan pengetahuan tentang ciri-ciri keaslian rupiah menjadi sangat penting guna menghindari peredaran uang palsu dan menjaga integritas mata uang.

Senada dengan BI Malang, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji, menekankan urgensi pelatihan literasi rupiah dan kebanksentralan bagi para guru. Beliau menggarisbawahi peran strategis guru sebagai mentor dan teladan yang sangat efektif dalam menyebarluaskan informasi penting ini. Suwadji menambahkan, pemahaman yang kuat terhadap rupiah juga berpotensi membangkitkan dan memperkuat rasa nasionalisme di kalangan masyarakat. Dengan demikian, setiap guru diharapkan dapat berperan sebagai duta gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah di lingkungan tempat tinggal maupun kerja mereka. Lebih lanjut, Suwadji mengaitkan relevansi gerakan ini di tingkat lokal, khususnya di Kabupaten Malang, dengan dukungan terhadap ekonomi daerah, seperti berbelanja produk UMKM lokal, memajukan sektor pariwisata, dan membeli hasil pertanian, yang merupakan potensi ekonomi vital di wilayah tersebut.

Ringkasan

Bank Indonesia (BI) Malang melatih para guru di Kabupaten Malang untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya mengenai rupiah dan sistem kebanksentralan. Pelatihan ini bertujuan agar guru dapat menjadi agen informasi yang menyebarkan pemahaman tentang pentingnya mencintai, bangga, dan paham rupiah kepada siswa dan masyarakat.

Pelatihan intensif ini membekali guru dengan pengetahuan tentang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dan perannya dalam ekonomi nasional. Selain itu, BI Malang juga berencana memperluas pelatihan ke kalangan pengusaha dan menekankan pentingnya literasi rupiah untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan mendukung ekonomi daerah melalui pembelian produk UMKM lokal dan hasil pertanian.