
Ussindonesia.co.id – , JAKARTA — Harga buyback emas Antam menyentuh level Rp2 juta untuk pertama kalinya dalam sejarah pada Selasa (23/9/2025).
Berdasarkan data Logam Mulia, harga buyback emas Antam naik Rp41.000 ke Rp2.011.000. Posisi itu menjadi rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) terbaru.
Harga buyback emas Antam merupakan acuan pembelian kembali oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) berdasarkan ukuran 1 gram.
: Ramalan Nasib Pergerakan Harga Emas Pekan Keempat September 2025
Buyback emas merupakan transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk logam mulia, logam batangan, maupun perhiasan. Biasanya, harga yang dibanderol lebih rendah dari harga jual saat itu.
Kendati demikian, buyback emas masih bisa mendatangkan keuntungan apabila terdapat selisih besar antara harga jual dan harga buyback.
: : Harga Buyback Emas Antam Naik 44,32% hingga Senin (22/9)
Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). Adapun, PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Sebagaimana diketahui, pergerakan harga buyback emas Antam juga sejalan dengan tren mahar logam mulia di pasar global.
: : Harga Buyback Emas Antam Hari Ini Selasa, 23 September 2025 Melonjak Tajam, Cek Rinciannya
Seperti dilaporkan Bisnis sebelumnya, harga emas kembali menembus rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high seiring dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan derasnya permintaan safe haven di tengah ketidakpastian politik global.
Melansir Reuters pada Selasa (23/9/2025) harga emas di pasar spot naik 1,7% ke level US$3.747,08 per troy ounce atau sekitar Rp62,2 juta, yang merupakan rekor tertinggi baru. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 1,9% di posisi US$3.775,10.
Penguatan harga emas terjadi setelah The Fed pekan lalu memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, pemangkasan pertama sejak Desember lalu.
Gubernur The Fed Stephen Miran bahkan menegaskan bank sentral seharusnya lebih agresif memangkas suku bunga untuk mengurangi risiko perlambatan ekonomi.
“Permintaan safe haven masih deras akibat ketidakpastian geopolitik, termasuk perang Rusia-Ukraina. Ditambah lagi, pemangkasan suku bunga The Fed pekan lalu dan kemungkinan langkah serupa di sisa tahun ini, semuanya menopang harga emas,” ujar Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals, dikutip Senin (22/9/2025).