
Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Harga saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) kembali menunjukkan performa mengesankan di awal pekan ini. Penguatan ini terjadi di tengah antisipasi rencana suntikan likuiditas dari Danantara Indonesia, yang turut mendongkrak kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan. Sejak awal tahun (year-to-date/ytd), harga saham KRAS tercatat telah meroket hingga 260,38%.
Berdasarkan data Bloomberg, saham KRAS berhasil menguat 5,52% mencapai level Rp382 pada Senin (6/10/2025) pukul 14.01 WIB. Kinerja gemilang ini melengkapi kenaikan signifikan dalam sebulan terakhir yang mencapai 29,93%, memperkuat tren positif saham perusahaan baja nasional tersebut.
Manajemen KRAS dalam keterbukaan informasi turut menjelaskan beberapa faktor yang memengaruhi pergerakan harga saham belakangan ini. Salah satunya adalah pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang berlangsung pada 29 September 2025. RDP tersebut juga melibatkan Direktorat Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“RDP ini secara spesifik membahas permasalahan impor baja dari China serta urgensi peningkatan undang-undang perlindungan produk baja domestik guna menghadapi surplus produksi baja dari China yang membanjiri pasar. Tanggapan dari anggota Komisi VII DPR RI sangat positif, bahkan mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (PANSUS) untuk mengatasi tantangan yang dihadapi Krakatau Steel dan industri baja domestik secara lebih komprehensif,” terang manajemen KRAS, sebagaimana dikutip pada Senin (6/10/2025).
Tak hanya itu, KRAS juga menggelar RDP dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 30 September 2025 di Gedung DPR RI Jakarta, yang disiarkan melalui kanal Youtube Komisi VI DPR RI. Dalam rapat tersebut, Komisi VI DPR RI memberikan respons yang sangat baik terkait berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi industri baja nasional. Diharapkan, Komisi VI DPR RI dapat segera merumuskan kebijakan dukungan yang strategis agar Krakatau Steel dapat bangkit kembali sebagai pilar industri nasional yang kuat.
Selain dinamika industri, manajemen KRAS juga menegaskan bahwa rencana penyelamatan perseroan oleh Danantara Indonesia menjadi kontributor signifikan terhadap penguatan harga saham. “Banyak sekali artikel berita yang mengulas penyelamatan perseroan oleh Danantara, di mana Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, telah menyatakan bahwa proses penyelamatan Krakatau Steel akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” ungkap manajemen.
Dalam perkembangan terpisah, Danantara Indonesia, sebagai sovereign wealth fund, telah mengonfirmasi kesiapannya untuk memulai proses penyelamatan perusahaan-perusahaan pelat merah. Danantara menyatakan akan segera memproses restrukturisasi di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebagai salah satu prioritas utama. Mengacu pada 22 program kerja PT Danantara Asset Management (Persero), induk operasional Danantara, sektor manufaktur baja merupakan salah satu dari empat sektor utama yang masuk dalam klaster restrukturisasi yang menjadi fokus mereka.
Krakatau Steel, sebagai perusahaan baja kebanggaan nasional, diketahui tengah menghadapi tekanan finansial yang berat. Emiten dengan kode saham KRAS ini memiliki beban utang mencapai US$1,7 miliar atau setara dengan Rp28,34 triliun. Jumlah tersebut terbagi atas pokok utang senilai US$1,4 miliar dan bunga sebesar US$338 juta.
Dony Oskaria, COO Danantara Indonesia, kembali menegaskan bahwa penyelamatan Krakatau Steel akan dilakukan sesegera mungkin, mengingat kompleksitas persoalan utang yang membayangi perseroan. “[Ada] penyelesaian problematika di Krakatau Steel. Ini juga masalah, lihat bukunya dan ini punya problem juga,” pungkas Dony saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, pada Senin (29/9/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.