IEU-CEPA Disahkan: Saham AALI, SIMP & TLDN Bergerak, Peluang?

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Pasar saham emiten kelapa sawit menunjukkan reaksi yang beragam setelah Pemerintah Indonesia secara resmi meneken penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kabar krusial yang menyertai kesepakatan ini adalah penghapusan tarif impor atas produk minyak sawit dari Indonesia, sebuah langkah yang telah lama dinanti pelaku industri.

Merespons perjanjian perdagangan yang bersejarah ini, pergerakan saham-saham sawit terpantau bervariasi pada pembukaan perdagangan sesi II hari ini, Selasa (23/9/2025). Sentimen positif terlihat pada beberapa emiten besar, sementara yang lain cenderung stagnan atau bahkan melemah.

Dari Grup Astra, saham PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) berhasil mencatat kenaikan signifikan 0,64%, bertengger di level Rp7.825. Sepanjang perdagangan hari ini, saham AALI bergerak di kisaran Rp7.750 hingga Rp7.875.

Penguatan serupa juga dialami oleh saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) dari Grup Salim, yang melesat 3,2% ke level Rp645 siang ini.

: Jelang IEU-CEPA, Menko Airlangga hingga 21 Delegasi Asing Tiba di Bali

Namun, tidak semua emiten sawit bergerak positif. Beberapa di antaranya justru dibuka stagnan pada sesi II hari ini. Tercatat, saham TLDN tetap berada di level Rp695 per saham, diikuti oleh saham CSRA yang stagnan di level Rp825 per saham, dan TAPG yang tidak beranjak dari level Rp1.555 per saham.

: : IEU-CEPA Diteken Hari Ini, CPO hingga Tekstil RI Bebas Bea Masuk

Di sisi lain, sejumlah saham emiten sawit terpantau melemah pada perdagangan siang ini. Saham STAA misalnya, terkoreksi 0,47% ke level Rp1.065 per saham.

Pelemahan juga menghantam saham Grup Sinarmas, SMAR, yang turun 2,33% ke level Rp5.250 per saham. Begitu pula dengan saham LSIP, emiten sawit lain dari Grup Salim, yang melemah 0,37% ke level Rp1.330 siang ini.

: : Airlangga: IEU-CEPA Efektif Berlaku Januari 2027

Selain itu, saham SGRO milik Grup Sampoerna juga tercatat melemah 1,07% ke level Rp4.630. Disusul oleh DSNG yang turun 3,06% ke level Rp1.585 per saham.

Pergerakan bursa ini terjadi setelah Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa akhirnya menorehkan sejarah dengan menandatangani dokumen penyelesaian substansial perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kesepakatan ini merupakan penantian panjang setelah proses perundingan sempat mandek selama hampir satu dekade.

Penandatanganan penting tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič di Bali, pada Selasa (23/9/2025).

Dengan ditekennya kesepakatan IEU-CEPA, pintu ekspor bagi produk-produk unggulan Indonesia ke 27 negara anggota Uni Eropa kini terbuka lebih lebar. Perjanjian ini secara signifikan akan menghapus tarif impor, di mana sekitar 80% dari total ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan menikmati tarif 0%.

Berbagai komoditas unggulan Tanah Air, termasuk minyak sawit, produk padat karya, perikanan, serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik, diharapkan akan mendapatkan perlakuan preferensial yang lebih adil dan kompetitif di pasar Eropa.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono, menyambut positif perjanjian ini. Menurutnya, IEU-CEPA adalah peluang emas untuk mendongkrak ekspor CPO (Crude Palm Oil) dan produk turunannya ke pasar Uni Eropa.

“IEU-CEPA sangat bagus ini dapat mendorong ekspor minyak sawit Indonesia ke EU. Dengan IEU-CEPA ini artinya hambatan tarif sudah bisa diselesaikan,” tegas Eddy, menyoroti dampak positif penghapusan tarif.

Meskipun demikian, Eddy Martono juga mengingatkan bahwa penghapusan tarif impor ini tidak serta merta menjamin kelancaran penuh ekspor sawit Indonesia ke Eropa. Masih ada tantangan berupa hambatan non-tarif, terutama yang berkaitan dengan regulasi deforestasi atau The European Union Deforestation Regulation (EUDR), yang perlu diantisipasi dan diatasi oleh para eksportir.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Setelah penandatanganan IEU-CEPA yang mencakup penghapusan tarif impor minyak sawit, pergerakan saham emiten kelapa sawit di pasar bervariasi. Beberapa saham seperti AALI dan SIMP mengalami kenaikan, sementara yang lain seperti TLDN, CSRA, dan TAPG cenderung stagnan. Sebaliknya, saham STAA, SMAR, LSIP, SGRO, dan DSNG justru mengalami pelemahan.

Kesepakatan IEU-CEPA ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor CPO dan produk turunannya ke Uni Eropa, namun tantangan non-tarif seperti regulasi deforestasi (EUDR) tetap perlu diantisipasi. Meskipun demikian, penghapusan tarif impor dianggap sebagai peluang emas bagi industri kelapa sawit Indonesia untuk memperluas pangsa pasar di Eropa.