Ussindonesia.co.id JAKARTA. Kabar baik menghampiri pasar modal! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan taringnya dengan melanjutkan tren positif pada perdagangan Selasa (7/10/2025). Optimisme pasar tampak jelas seiring dengan penguatan ini.
IHSG berhasil ditutup menguat sebesar 0,36% dan mencapai level 8.169. Lebih membanggakan lagi, IHSG sempat mencetak rekor intraday tertinggi baru di angka 8.217, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi.
Lantas, sentimen positif apa yang mendorong penguatan ini? Oktavianus Audi, VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas, mengungkapkan bahwa pasar masih merespons positif penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal ini menjadi angin segar bagi investor.
Dari sudut pandang teknikal, penutupan IHSG kemarin membentuk pola candlestick spinning top. Pola ini mengindikasikan potensi pergerakan pasar yang lebih dinamis ke depannya, sehingga pelaku pasar perlu bersiap.
IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Cermati Saham Rekomendasi Analis, Selasa (7/10)
Selain sentimen nilai tukar rupiah, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menambahkan bahwa kenaikan IHSG juga dipicu oleh revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Bank Dunia. Ini adalah sinyal positif bagi fundamental ekonomi kita.
Bank Dunia meningkatkan estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari 4,7% menjadi 4,8% secara tahunan (yoy). Proyeksi positif ini juga berlaku untuk tahun depan, menandakan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
“Perbaikan outlook ekonomi Indonesia sejalan dengan proyeksi kawasan Asia Timur dan Pasifik yang lebih baik dari perkiraan April 2025, meskipun masih lebih rendah dibandingkan tahun 2024,” jelas Alrich, memberikan konteks regional terhadap optimisme ini.
Tak hanya itu, keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif listrik pada kuartal IV juga memberikan sentimen positif bagi pasar. Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi.
IHSG Masih Rapuh, Cermati Saham Pilihan Analis Jelang Akhir Tahun 2025
Lebih lanjut, Alrich menjelaskan dari sisi teknikal bahwa indikator stochastic RSI sudah berada di area pivot dengan peluang terbentuknya golden cross pada MACD. Ini merupakan sinyal awal tren bullish yang menjanjikan.
“Jika IHSG mampu bertahan di atas level 8.200–8.217 dengan dukungan volume, sinyal bullish akan semakin kuat,” tegasnya, memberikan panduan bagi investor untuk mengamati level-level penting.
Namun, Audi mengingatkan bahwa pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Investor disarankan untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Ia memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran support 8.120 dan resistance 8.215. Menurutnya, indikator RSI sudah mendekati area overbought, yang bisa memicu koreksi.
Program MBG Diproyeksi Dukung Kinerja Emiten Konsumer, Cermati Saham Pilihan Analis
Selain itu, pasar juga menantikan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2025. Data ini diharapkan dapat memberikan arah tambahan bagi pergerakan IHSG, karena mencerminkan sentimen konsumen terhadap kondisi ekonomi.
Untuk strategi trading harian, Audi merekomendasikan trading buy pada saham Astra Otoparts (AUTO) dengan support Rp 2.300 dan resistance Rp 2.500. Selain itu, ia juga merekomendasikan buy on break pada Avia Avian (AVIA) dengan support Rp 400 dan resistance Rp 466. Rekomendasi ini bisa menjadi pertimbangan bagi para trader yang mencari peluang jangka pendek.