IHSG Ditutup Melemah 0,37% ke 8.227 Tertekan Saham PANI, CBDK, hingga BBRI

Ussindonesia.co.id, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Senin (13/10/2025) dengan koreksi, parkir di level 8.227,20. Penurunan indeks pasar modal ini sebagian besar disumbang oleh pelemahan saham-saham papan atas seperti PANI, CBDK, UNVR, dan BBRI, mencerminkan sentimen hati-hati di kalangan investor.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG tercatat melemah 0,37% atau 30,65 poin, mengakhiri hari di 8.227,20. Pergerakan indeks sepanjang hari itu cukup dinamis, sempat menyentuh level terendah 8.133,62 sebelum mencapai puncaknya di 8.288,27. Dominasi sentimen negatif terlihat dari 438 saham yang terkoreksi, sementara 240 saham berhasil menguat dan 126 saham lainnya stagnan. Di tengah gejolak ini, total kapitalisasi pasar bursa masih kokoh di angka Rp15.535 triliun.

Tekanan utama terhadap IHSG datang dari koreksi mendalam pada saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), yang anjlok 7,80% menuju Rp13.600 per saham. Efek domino juga terlihat pada saham entitas anaknya, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK), yang turut terperosok ke jajaran top losers dengan pelemahan 9,19% menjadi Rp6.425 per saham. Pergerakan negatif ini tak terlepas dari langkah Presiden Prabowo Subianto yang, melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No.16/2025, secara resmi menghapus proyek PIK 2 Tropical Coastland dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ambisius tersebut sebelumnya tercantum di nomor urut 226 dalam Permenko No.12/2024 sebagai bagian integral dari sektor pariwisata.

Di samping efek dari PANI dan CBDK, beberapa saham dengan kapitalisasi pasar besar lainnya juga turut memberikan tekanan jual pada IHSG. Tercatat, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) melemah 2,63% ke level Rp1.850, sedangkan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terkontraksi 1,88% menjadi Rp3.660 per saham, menambah daftar emiten yang turut menyeret indeks.

Namun, di tengah gelombang koreksi, beberapa saham berkapitalisasi besar berhasil mencatatkan penguatan. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) memimpin dengan kenaikan 0,68% menjadi Rp7.450 per saham. Kemudian, saham PT Multipolar Technology (MLPT) juga turut menguat 2,04% ke level Rp204.075 per saham, menunjukkan daya tahan di tengah pelemahan pasar.

Menyempurnakan gambaran pergerakan saham hari ini, daftar top gainers dihuni oleh PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA) yang melesat 27,74% ke Rp198 per saham, disusul PT Gozco Plantations Tbk. (GZCO) dengan pertumbuhan impresif 25% menjadi Rp270. Di sisi lain, deretan saham dengan penurunan terdalam atau top losers dipuncaki oleh PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI) yang terkoreksi 14,90% ke level Rp434, serta PT Harapan Duta Pertiwi Tbk. (HOPE) yang anjlok 14,87% ke Rp166 per saham.

Menganalisis pergerakan pasar, Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, mengungkapkan bahwa IHSG sempat menutup sesi pertama hari ini dalam posisi flat di level 8.259,39, meski sebelumnya sempat terkontraksi lebih dari 1% di awal perdagangan. Ia menambahkan, dari perspektif analisis teknikal, terlihat bahwa pembentukan histogram positif pada indikator MACD mulai mengecil, dan Stochastic RSI telah memasuki area overbought. Berdasarkan indikasi tersebut, Valdy memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan pergerakan dalam rentang 8.225 hingga 8.275 pada perdagangan sesi kedua.

Disclaimer: Artikel ini disajikan semata-mata sebagai informasi dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Ussindonesia.co.id tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang diambil berdasarkan informasi ini.