IHSG Ditutup Menguat ke 8.125 Ditopang DSSA, PANI, BRPT & PTRO

Ussindonesia.co.id, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan Rabu (24/9/2025) dengan penguatan tipis, mencapai level 8.126,55. Kinerja positif indeks komposit ini didorong oleh kenaikan signifikan pada saham-saham seperti DSSA, PANI, serta emiten terafiliasi Prajogo Pangestu, yakni BRPT dan PTRO.

Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG tercatat menguat sebesar 0,02% atau setara 1,35 poin untuk mengakhiri sesi di posisi 8.126,55. Sepanjang hari perdagangan, indeks harga saham bergerak dinamis, mencapai titik terendah di 8.077,84 dan sempat menyentuh level tertingginya di 8.169,01. Gambaran pasar menunjukkan bahwa 243 saham mengalami peningkatan harga, sementara 461 saham melemah, dan 100 saham stagnan. Total kapitalisasi pasar atau market cap domestik tercatat mencapai angka fantastis Rp14.925 triliun.

Kenaikan saham berkapitalisasi jumbo menjadi salah satu motor penggerak utama. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) memimpin dengan lonjakan 0,88% ke level Rp115.000, diikuti oleh PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang menguat 0,75% menuju Rp13.350 per saham. Tak kalah penting, saham-saham dari emiten Prajogo Pangestu turut memberikan kontribusi signifikan; PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) melonjak 11,87% menjadi Rp3.770 per saham, dan PT Petrosea Tbk. (PTRO) meningkat 4,86% ke level Rp6.475.

Baca Juga: Sederet Saham BUMN Diincar Investor Asing, Ada ANTM, TLKM, dan BBRI

Di sisi lain, beberapa saham berkapitalisasi besar justru mengalami tekanan. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) tercatat melemah 2,25% ke level Rp1.735, sedangkan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) turun 2,08% menjadi Rp7.050 per saham. Penurunan ini mencerminkan dinamika pasar yang masih diwarnai oleh aksi jual pada beberapa sektor tertentu.

Pergerakan paling mencolok pada hari ini terjadi di antara top gainers dan top losers. Posisi saham dengan kenaikan tertinggi dihuni oleh PT Lenox Pasifik Investama Tbk. (LPPS) yang melesat 34,78% ke Rp124, diikuti oleh PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. (OPMS) dengan pertumbuhan 31,40% ke Rp159. Sebaliknya, saham yang mengalami koreksi paling dalam, atau top losers, adalah PT Boston Furniture Industries Tbk. (SOFA) yang terkoreksi 9,73% menjadi Rp102, serta PT Widi Jaya Krenindo Tbk. (WIDI) yang merosot 9,52% ke Rp57.

Baca Juga: Saham HMSP, CDIA, PSAB, BRIS Cs Punya Free Float Kurang dari 10%

Menanggapi pergerakan ini, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, sebelumnya menyampaikan bahwa indeks komposit ditutup stagnan di level 8.121,98 pada perdagangan sesi pertama. Secara teknikal, Valdy menjelaskan bahwa pembentukan histogram positif pada indikator MACD menunjukkan penurunan, dan Stochastic RSI berpotensi mengalami Death Cross pada area overbought. Dengan demikian, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 8.100 hingga 8.150 pada perdagangan sesi kedua.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.