IHSG Sesi I Turun Jauhi Rekor ATH, Saham LIVE, EMAS hingga SMKM Puncaki Top Losers

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir 0,62% ke level 8.075,77 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Kamis (25/9/2025). Koreksi ini menjauhkan IHSG dari rekor all-time high (ATH), dengan saham LIVE, EMAS, hingga SMKM menjadi penekan utama lantaran kompak masuk jajaran top losers siang ini.

Data RTI Business menunjukkan IHSG melemah 0,62% atau 50,78 poin ke level 8.075,77 pada sesi I perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 8.055 hingga 8.146.

Total perdagangan saham mencapai 34,83 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp14,64 triliun dan frekuensi sebanyak 1,70 juta kali. Tercatat 229 saham menguat, 431 saham melemah, dan 138 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat mencapai Rp14.484 triliun.

Dari deretan top losers, saham LIVE memimpin dengan pelemahan 14,39% ke level Rp238, disusul saham anyar EMAS yang ambles 10,71% ke level Rp3.250 per lembar. Selanjutnya, di urutan ke-3 saham paling boncos ada SMKM yang terkoreksi 9,92% ke level Rp218 per lembar.

Adapun dari jajaran emiten big caps, sejumlah saham parkir di zona merah, di antaranya ANTM yang turun 7,20% ke level Rp3.220 serta BBCA yang terkoreksi 0,96% ke posisi Rp7.700. Saham MDKA dan AMRT juga ikut melemah masing-masing 7,02% dan 3,94%.

Sementara itu, saham GOTO terpantau menguat 5,66% ke level Rp56, SCMA naik 5,23% ke Rp362, dan MEDC menguat 2,66% atau 35 poin ke level Rp1.350 per lembar.

: : Analis Sebut Reli IHSG Tembus Rekor ATH Tak Didukung Fundamental, Ini Alasannya

Sebelumnya, tim analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan menembus level 8.192–8.260 pada perdagangan hari ini.

MNC Sekuritas mencatat IHSG kembali mengukir rekor all-time high (ATH) baru setelah ditutup naik tipis 0,02% ke 8.126 pada Rabu (24/9/2025), disertai munculnya volume pembelian. Target minimal di level 8.155 pun sudah tercapai. Dalam skenario terbaik, pergerakan IHSG masih berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 5, sehingga berpeluang menguat ke rentang 8.192–8.260.

: : IHSG Tertekan Sentimen Depresiasi Rupiah, Cek Saham BUMI, ANTM, hingga BBCA

“Namun, pada label biru sebagai worst case scenario, waspadai potensi koreksi IHSG ke area 7.959–8.039 sebagai area koreksi terdekat,” papar Tim Riset MNC Sekuritas, Kamis (25/9/2025).

Untuk perdagangan hari ini, MNC Sekuritas menilai level support IHSG berada di kisaran 8.077 dan 8.005, sementara level resistensi di rentang 8.155–8.192. Saham-saham yang direkomendasikan antara lain BRIS, DKFT, DOOH, dan INKP.

Sementara itu, Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas memberikan pandangan berbeda. Mereka menilai laju IHSG hari ini berisiko tertekan oleh pelemahan nilai tukar rupiah.

BRI Danareksa mencatat, IHSG kemarin ditutup naik tipis ke 8.126 dengan net foreign sell Rp714 miliar. Secara teknikal, tren IHSG masih bullish meski muncul aksi profit taking pada sejumlah saham yang sudah naik signifikan.

“IHSG berpotensi tertekan oleh pelemahan rupiah yang mendekati Rp16.700 per dolar AS,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya, Kamis (25/9/2025).

Pada perdagangan terakhir, rupiah terparkir di Rp16.684,50 per dolar AS. Hari ini, nilai tukar diproyeksikan melemah di rentang Rp16.680–Rp16.730 per dolar AS.

Di tengah kondisi tersebut, analis BRI Danareksa merekomendasikan saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan target Rp164–Rp174. Pola teknikal cup and handle dinilai memberi sinyal pembalikan arah. Saham BUMI direkomendasikan beli di Rp140–Rp146 dengan stop loss di bawah Rp132.

Selain itu, saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) juga masuk radar dengan target Rp1.230–Rp1.280. Saat ini, NCKL tengah menguji resistance terdekat di Rp1.150. Jika berhasil, target harga berikutnya akan tercapai. Saham NCKL direkomendasikan beli di atas Rp1.150 per lembar dengan stop loss di bawah Rp1.120.

Adapun saham PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) dinilai berpotensi menuju resistance Rp780–Rp845 setelah rebound dari support di Rp660–Rp693. Saham ini direkomendasikan beli dengan target tersebut.

Sebaliknya, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) direkomendasikan sell karena pergerakannya cenderung sideways. Stop loss disarankan di Rp1.090.

“Beberapa perdagangan terakhir, MAPI melemah didorong tekanan jual. Saat ini, MAPI berpotensi melanjutkan pelemahan hingga support terdekat di Rp1.090,” tambah analis BRI Danareksa.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.