Pengusaha terkemuka, Jusuf Hamka, menyampaikan optimismenya yang kuat terhadap prospek pemulihan pasar modal Indonesia, meskipun sektor ini baru-baru ini sempat diguncang oleh gelombang demonstrasi di berbagai daerah. Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang langsung menunjukkan tekanan signifikan, anjlok 3,14 persen ke level 7.584,77. Penurunan tajam ini dipicu oleh sentimen negatif akibat meluasnya aksi protes yang menargetkan DPR hingga Minggu (31/8) malam.
Sosok yang akrab disapa Baba Alun ini menilai bahwa dinamika yang terjadi, mulai dari demonstrasi hingga aksi perusakan fasilitas umum beberapa hari terakhir, hanyalah sebuah ‘riak kecil’ dalam perjalanan bangsa. Ia meyakini bahwa gejolak ini bersifat temporer dan akan segera mereda seiring dengan langkah-langkah pengamanan yang sigap dilakukan oleh aparat negara.
“InsyaAllah segera selesai semua. Saya pikir selama TNI sudah keluar, insyaallah aman semua,” tegas Jusuf Hamka kepada awak media, setelah menghadiri Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada hari Senin (1/9). Pernyataan ini mencerminkan keyakinannya pada kemampuan pemerintah dan aparat dalam menjaga ketertiban.
Baba Alun, yang juga memimpin perusahaan terbuka PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), turut mengajak masyarakat untuk tetap menaruh kepercayaan penuh kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Presiden telah menyampaikan berbagai langkah strategis yang konkret untuk meredam dan menstabilkan situasi yang berkembang.
“Percayalah kan kepada negara ini, Pak Prabowo amanah, Insya Allah, semuanya pasti baik,” ungkapnya, mengukuhkan pesan tentang pentingnya keyakinan kolektif terhadap kepemimpinan negara di tengah tantangan.
IHSG Tertekan di Awal Perdagangan
Optimisme tersebut hadir di tengah realitas bahwa IHSG memang menghadapi tekanan berat sejak awal perdagangan Senin (1/9). Kekhawatiran yang melanda para investor terkait stabilitas politik dan keamanan nasional telah mendorong IHSG terkoreksi signifikan sejak sesi pra-pembukaan, dengan penurunan 210,394 poin atau 2,69 persen ke level 7.620,09.
Ketika perdagangan resmi dimulai pukul 09.00 WIB, indeks jatuh semakin dalam, anjlok 245,716 poin (3,14 persen) hingga mencapai 7.584,77. Tekanan jual terus berlanjut hanya beberapa menit berselang, di mana pada pukul 09.02 WIB, IHSG sempat menyentuh titik terendah dengan ambles 274,250 poin atau 3,50 persen ke posisi 7.556,24. Ini menunjukkan respons pasar yang sensitif terhadap kondisi eksternal.
Sepanjang periode perdagangan awal yang bergejolak tersebut, IHSG bergerak dalam rentang yang cukup lebar, mencatat level tertinggi 7.622,42 dan terendah 7.547,564. Aktivitas transaksi juga cukup substansial, dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,56 triliun dan volume perdagangan yang membukukan angka 2,90 miliar saham, menggambarkan dinamika pasar yang fluktuatif namun aktif.
Ringkasan
Meskipun IHSG mengalami penurunan signifikan akibat demonstrasi, pengusaha Jusuf Hamka menyampaikan optimisme terhadap pemulihan pasar modal Indonesia. Ia meyakini bahwa gejolak yang terjadi hanya bersifat sementara dan akan segera mereda dengan langkah pengamanan yang dilakukan aparat.
Jusuf Hamka mengajak masyarakat untuk tetap percaya kepada Presiden Prabowo Subianto dan langkah-langkah strategis yang diambil untuk menstabilkan situasi. IHSG sempat menyentuh titik terendah, namun aktivitas transaksi tetap substansial, menunjukkan dinamika pasar yang fluktuatif.