Indeks Bisnis-27 Ditutup Melemah, Saham ANTM, AMRT, UNTR dan CTRA Masih Cuan

Ussindonesia.co.id, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 menunjukkan tren penurunan, sejalan dengan terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (13/10/2025). Meskipun demikian, sejumlah saham unggulan seperti AMRT, ANTM, UNTR, dan CTRA berhasil membukukan performa impresif dengan mencatatkan penguatan signifikan.

Merujuk pada data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Bisnis-27, yang merupakan hasil kolaborasi antara Bursa dan harian Bisnis Indonesia, ditutup melemah sebesar 0,91%, menempati posisi 514,32. Dari total saham konstituen, hanya 5 saham yang berhasil menguat, sementara 20 saham lainnya terkoreksi, dan 2 saham sisanya stagnan.

Kinerja terbaik di antara saham-saham yang menguat dipimpin oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang melonjak tajam 7,73%, mencapai level Rp2.090. Menyusul di belakangnya adalah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan kenaikan 1,81%, mengakhiri perdagangan pada harga Rp3.370 per saham.

: Target Harga Saham MEDC, ENRG Cs kala Harga Minyak Dunia Mendingin

Tak ketinggalan, saham emiten alat berat PT United Tractors Tbk. (UNTR) turut menunjukkan ketahanan dengan peningkatan 1,56% ke level Rp26.000 per saham. Di sektor properti, saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) juga menorehkan pertumbuhan 1,12%, ditutup pada harga Rp905.

Sebaliknya, saham-saham yang mengalami tekanan paling dalam dipimpin oleh PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) dengan koreksi 7,26%, sehingga harganya turun menjadi Rp1.660 per saham. Penurunan signifikan juga dialami emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) yang tergelincir 6,43%, mengakhiri hari pada level Rp1.820.

: : IHSG Ditutup Melemah 0,37% ke 8.227 Tertekan Saham PANI, CBDK, hingga BBRI


Dharma Satya Nusantara Tbk. – TradingView

Di tengah dinamika Indeks Bisnis-27, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara keseluruhan juga tidak mampu menghindari tekanan, ditutup melemah 0,37% atau 30,65 poin, berada pada posisi 8.227,20. Sepanjang sesi perdagangan hari itu, indeks komposit bergerak dalam rentang terendahnya di 8.133,62 dan sempat menyentuh level tertingginya di 8.288,27.

Tercatat, distribusi pergerakan saham di pasar cukup bervariasi, di mana 240 saham menguat, namun mayoritas, yakni 438 saham, mengalami penurunan, dan 126 saham sisanya stagnan. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar atau market cap Bursa Efek Indonesia mencapai Rp15.535 triliun.

Menanggapi pergerakan pasar, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, sebelumnya memaparkan bahwa secara teknikal, candle terakhir IHSG membentuk pola doji, masih bertahan di atas rata-rata pergerakan (MA) 5 dan MA20. Indikator Stochastic menunjukkan golden cross pada area overbought. “Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support 8.105 dan resistance 8.291, dengan kecenderungan melemah,” ujarnya dalam risetnya.

Senada, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menjelaskan bahwa IHSG sempat ditutup relatif datar pada level 8.259,39 pada perdagangan sesi pertama, setelah sebelumnya sempat terkontraksi lebih dari 1% di awal perdagangan. Secara teknikal, Valdy menambahkan bahwa pembentukan histogram positif pada MACD mulai mengecil dan Stochastic RSI berada pada area overbought. “Kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 8.225 hingga 8275 pada perdagangan sesi kedua hari ini,” tandasnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.