Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Penasihat ekonomi Presiden AS Donald Trump, Stephen Miran, selangkah lagi bergabung dengan dewan Federal Reserve (The Fed) setelah lolos dalam pemungutan suara utama di Senat pada Senin (15/9/2025) waktu setempat.
Melansir Bloomberg pada Selasa (16/9/2025), Senat memberikan persetujuan awal dengan hasil yang mayoritas sejalan dengan garis partai. Adapun pemungutan suara final untuk konfirmasi dijadwalkan pada Senin malam waktu setempat.
Jika disetujui, Miran diperkirakan langsung hadir di kantor pusat The Fed di Washington pada Selasa pagi, bertepatan dengan rapat penting Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa-Rabu.
: Sinyal untuk IHSG Hari Ini (16/9), Wall Street Ditutup Menghijau Jelang Pengumuman The Fed
Pertemuan tersebut diproyeksikan menghasilkan pemangkasan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Desember, seiring dengan pelemahan pertumbuhan lapangan kerja di AS.
Partai Republik mempercepat proses persetujuan nominasi Miran, sejalan dengan tekanan Trump agar The Fed memangkas suku bunga. Survei Bloomberg terhadap investor dan ekonom memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu, meskipun Trump secara terbuka memprediksi adanya pemangkasan besar.
: : Pasar Menanti Keputusan Bunga The Fed, Harga Emas Turun Tipis
“Saya rasa Anda akan melihat pemangkasan besar. Kondisinya sangat pas untuk memangkas suku bunga,” ujar Trump kepada wartawan pada Minggu, saat kembali ke Washington.
Miran, yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengatakan kepada Senat bahwa dirinya akan mengambil cuti tanpa dibayar untuk bergabung dengan The Fed, meski belum jelas berapa lama ia akan menjabat.
: : The Fed, BOJ, hingga BI Putuskan Suku Bunga Pekan Ini, Turun atau Ditahan?
Trump bisa saja menominasikannya untuk masa jabatan penuh 14 tahun yang dimulai Februari mendatang, atau menunjuk kandidat lain.
Proses Kilat
Konfirmasi Miran menutup proses yang berjalan luar biasa cepat. Trump dikabarkan frustrasi setelah kepergian mendadak Adriana Kugler pada musim panas ini, sehingga mendorong percepatan pengisian kursi kosong di dewan The Fed.
Trump menominasikan Miran pada 7 Agustus, meski saat itu staf Gedung Putih sempat kesulitan menemukannya karena Miran berada di fasilitas yang melarang penggunaan ponsel.
Miran bahkan tidak tahu alasan dirinya dipanggil ke Ruang Oval sebelum akhirnya diwawancarai langsung oleh Trump, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Kepala Staf Gedung Putih Susie Wiles. Tak lama berselang, Trump mengumumkan pencalonannya.
Miran kemudian menghadapi sidang konfirmasi keduanya tahun ini. Demokrat menyoroti status cuti sementaranya dari Gedung Putih yang dinilai mengancam independensi bank sentral, terutama setelah Trump memecat Gubernur The Fed Lisa Cook dan menyatakan akan segera memiliki mayoritas di dewan The Fed.
“Setiap klaim dan setiap suara yang dia berikan akan selalu dicurigai sebagai kepanjangan tangan Donald Trump, bukan sebagai penilai independen,” ujar Senator Demokrat Elizabeth Warren dari Massachusetts.
Namun, dalam salah satu sesi dengan Senator Chris Van Hollen dari Maryland, Miran menegaskan, jika dirinya dikonfirmasi sebagai anggota dewan di The Fed, dia akan bertindak independen berdasarkan analisis ekonomi dan kebijakan ekonominya sendiri.