Kemenkeu Segera Terbitkan Dimsum Bond Kuartal IV/2025

Ussindonesia.co.id, BOGOR — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) siap mengambil langkah strategis dengan menerbitkan instrumen utang berdenominasi renminbi, atau yang dikenal luas sebagai dimsum bond, pada kuartal IV tahun 2025. Rencana ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk memperkuat diversifikasi sumber pembiayaan negara.

Informasi penting ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu, Suminto, dalam acara Media Gathering APBN 2026 yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (10/10/2025). Meskipun demikian, Suminto memilih untuk tidak merinci tanggal pasti penerbitan surat utang pemerintah tersebut. Ia menjelaskan bahwa hal ini selaras dengan aturan dari otoritas pasar modal yang mengharuskan penerbit instrumen utang menjaga kerahasiaan tanggal spesifik issuance.

“Namun kami masih [memiliki] strategi issuance kita kuartal IV,” tegas Suminto kepada para wartawan, menegaskan komitmen Kemenkeu terhadap jadwal yang telah ditetapkan. Langkah ini menjadi bagian integral dari upaya pemerintah untuk terus mengoptimalkan pengelolaan utang negara.

Sebelumnya, pemerintah telah menunjukkan komitmennya terhadap diversifikasi instrumen utang nondolar dengan sukses menerbitkan surat utang negara denominasi dolar Australia, yang dikenal sebagai kangaroo bond, pada Agustus 2025 lalu. Kehadiran dimsum bond yang akan datang akan semakin melengkapi portofolio instrumen utang yang dimiliki Indonesia, mengurangi ketergantungan pada satu mata uang saja.

Suminto menambahkan bahwa penerbitan berbagai jenis surat utang pemerintah ini disesuaikan secara cermat dengan kebutuhan pembiayaan negara. Strategi pengelolaan pembiayaan yang lebih efisien ini, lanjutnya, juga sejalan dengan arahan Menteri Keuangan untuk memastikan kas pemerintah yang mengendap di Bank Indonesia (BI) dapat dikelola secara lebih optimal dan produktif.

Dalam konteks pasar, Suminto melihat bahwa saat ini pasar SBN (Surat Berharga Negara) menunjukkan kondisi yang relatif aktif dan likuid. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk menerbitkan instrumen utang dalam waktu yang cepat dan mendapatkan penyerapan yang baik dari investor. Ia juga mencatat bahwa meskipun terjadi outflow dalam beberapa waktu terakhir, dampaknya masih pada level yang relatif terbatas, menunjukkan ketahanan pasar domestik.