Mitra Keluarga Karyasehat Siapkan Tujuh Lahan Kosong untuk Bangun Rumah Sakit Baru

Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) tengah mempercepat laju ekspansinya di sektor kesehatan nasional. Emiten rumah sakit terkemuka ini tidak hanya berencana menambah fasilitas baru, namun juga telah mempersiapkan tujuh lahan strategis yang siap dikembangkan menjadi jaringan rumah sakit modern.

Sebagai bukti nyata komitmen ekspansi ini, Aditya Widjaja, Head of Investor Relations MIKA, mengumumkan pembukaan Rumah Sakit Sumber Kasih di Lemahabang, Cirebon. Fasilitas kesehatan yang beroperasi sejak 26 Juni 2025 ini, bagian dari jaringan Kasih Group yang bernaung di bawah MIKA, dirancang dengan kapasitas maksimal 100 tempat tidur, memperluas jangkauan layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Aditya lebih lanjut menegaskan ambisi MIKA dalam paparan publik secara daring pada Kamis (11/9/2025), menyatakan, “Saat ini kami masih memiliki 7 tanah lain yang akan bisa dibangun untuk rumah sakit ke depannya.” Pernyataan ini menggarisbawahi potensi pertumbuhan signifikan MIKA dalam beberapa tahun mendatang.

Ini Kata Bangun Kosambi (CBDK) Soal Dampak Akuisisi 44,1% oleh PIK 2 (PANI)

Dari ketujuh lahan tersebut, satu lokasi strategis di Sidoarjo, Jawa Timur, sedang dalam tahap pembangunan. Rumah sakit di Sidoarjo ini direncanakan memiliki kapasitas maksimal 200 tempat tidur dan menunjukkan progres konstruksi yang pesat, mencapai 93%. Ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal III tahun 2025, proyek ini menyerap capital expenditure (capex) lebih dari Rp 250 miliar.

Tidak berhenti di situ, MIKA juga telah memulai pembangunan dua rumah sakit tambahan. Kedua fasilitas ini berlokasi strategis di Jakarta dan Jawa Timur, masing-masing dirancang untuk menampung hingga 200 tempat tidur. Progres pembangunannya kini berada pada angka 29% dan 25%, menunjukkan kemajuan yang stabil.

Untuk mewujudkan kedua proyek ini, MIKA mengalokasikan total capex lebih dari Rp 500 miliar untuk satu rumah sakit dan lebih dari Rp 200 miliar untuk yang lainnya. Kedua rumah sakit baru ini diharapkan dapat mulai melayani masyarakat pada kuartal III tahun 2026.

Aditya menambahkan bahwa empat lokasi lainnya akan menyusul, dengan rencana groundbreaking atau peletakan batu pertama kemungkinan tahun depan. Dengan strategi agresif ini, MIKA menargetkan untuk membuka sekitar satu hingga dua rumah sakit baru setiap tahunnya. Keempat proyek mendatang ini diperkirakan akan membutuhkan capex masing-masing lebih dari Rp 200 miliar.

Fokus ekspansi MIKA saat ini memang terpusat pada wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Aditya menjelaskan bahwa pilihan lokasi ini didasari oleh kemudahan dalam merekrut tenaga medis, khususnya dokter yang dapat mengisi 30 disiplin spesialisasi yang krusial untuk operasional rumah sakit MIKA.

Guna mendukung seluruh rencana ekspansi ambisius ini, MIKA telah mengalokasikan anggaran capex sebesar Rp 1 triliun untuk tahun ini. Hingga semester I 2025, penyerapan anggaran tersebut telah mencapai Rp 359 miliar, atau hampir 35% dari total alokasi, menunjukkan eksekusi rencana yang terukur.

Di balik strategi pertumbuhan yang agresif ini, kinerja keuangan MIKA turut menunjukkan hasil positif. Pada semester I-2025, MIKA membukukan laba bersih sebesar Rp 683,63 miliar, meningkat signifikan 5,98% secara tahunan (YoY) dibandingkan Rp 645,04 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan juga tumbuh sebesar 4,52% YoY, mencapai Rp 2,56 triliun dari sebelumnya Rp 2,45 triliun, menegaskan fundamental yang kuat untuk mendukung rencana ekspansi jangka panjangnya.

Strategi Ekspansi Elnusa (ELSA) Memupuk Revenue dari Pengembangan Bisnis Baru