
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan lonjakan transaksi harian dalam 4 hari terakhir. Lonjakan ini diperkirakan membuat pasar modal Indonesia menjadi atraktif.
Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata menjelaskan lonjakan nilai transaksi harian Bursa dalam 4 hari beruntun memang banyak dipengaruhi transaksi crossing blok besar.
“Tapi, menariknya IHSG tetap nyaman di area psikologis 8.000. Ini menunjukkan crossing jumbo tidak mengguncang harga di pasar reguler, karena likuiditas bursa cukup mampu menyerap transaksi berskala institusional,” kata Liza, Rabu (24/9/2025).
Dia melanjutkan stabilnya IHSG pada level 8.000 justru menandakan adanya underlying demand dan kepercayaan investor, terutama dengan dukungan sentimen global dan kebijakan moneter domestik yang akomodatif.
Jadi, kata Liza, meski nilai transaksi sempat menggelembung karena crossing, level indeks yang tetap kokoh memberi sinyal bahwa pasar Indonesia masih atraktif secara fundamental.
: IHSG Dibuka Menguat Tipis ke 8.127, Saham AMMN, BREN & PTRO Kompak Hijau
“Lebih lanjut, kemarin IPO EMAS juga menghasilkan transaksi nego yang cukup masif, asing terdeteksi mulai rajin inflow lagi ke pasar kita, pemerintah lagi teratur berikan stimulus ke pasar keuangan dan ekonomi, so that explains,” ucap Liza.
Sebagai informasi, nilai transaksi harian Bursa tercatat melonjak sejak akhir pekan lalu. Pada Jumat (19/9/2025) misalnya, nilai transaksi Bursa mencapai Rp69 triliun yang didominasi oleh aktivitas crossing.
Lalu pada awal pekan ini, nilai transaksi harian Bursa juga tercatat masih meningkat dengan total sebesar Rp22 triliun, dan kemudian meningkat lagi pada Selasa (23/9/2025) sebesar Rp31 triliun.
Situasi serupa berlanjut pada Rabu (24/9/2025) yang menghimpun nilai transaksi bursa mencapai Rp38 triliun. Biasanya, BEI mencatat nilai transaksi harian yang berkisar Rp13 triliun—Rp14 triliun.
: Analis Sebut Reli IHSG Tembus Rekor ATH Tak Didukung Fundamental, Ini Alasannya
Lonjakan itu mendongkrak rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar saham Indonesia. Hingga kemarin, RNTH tercatat sebesar Rp15,27 triliun.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Susandy menjelaskan pihaknya berharap likuiditas bursa akan terus meningkat dengan partisipasi lokal dan asing dengan naiknya nilai transaksi harian Bursa.
“Kami masih mengharapkan partisipasi institusional lokal klien bisa lebih aktif dalam bertransaksi di pasar, sehingga likuiditas semakin meningkat,” kata Irvan, kepada Bisnis, Rabu (24/9/2025).