
Ussindonesia.co.id – JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mengambil langkah kehati-hatian dengan belum melakukan penyesuaian penurunan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga saat ini. Keputusan strategis ini diambil seiring dengan pengamatan mendalam terhadap dinamika pasar properti, kapasitas daya beli masyarakat, serta berbagai faktor makroekonomi yang terus berfluktuasi.
Enriko Sutarto, Consumer Lending Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menjelaskan kepada kontan.co.id pada Senin (22/9/2025), bahwa sebagai bank yang berfokus pada kebutuhan nasabah, Danamon berkomitmen untuk menghadirkan solusi finansial bernilai tambah berkelanjutan. “Berkaitan dengan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kami masih terus mencermati kondisi pasar properti yang saat ini masih sangat dipengaruhi daya beli masyarakat dan kondisi makro ekonomi secara keseluruhan,” tegas Enriko, menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang terukur dalam menghadapi kondisi ekonomi saat ini.
Alasan Bank Belum Turunkan Suku Bunga Kredit Meski BI Rate Turun
Ke depan, Danamon akan terus proaktif mendorong penyaluran kredit di berbagai sektor, didukung oleh beragam produk yang selaras dengan kebutuhan nasabah. Enriko menekankan bahwa upaya ini akan selalu berlandaskan pada prinsip kehati-hatian yang ketat melalui penerapan manajemen risiko yang disiplin, memastikan keberlangsungan dan kesehatan portofolio kredit Bank Danamon. Selain itu, Danamon juga meyakini bahwa rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tetap terjaga pada level yang sehat, sesuai target bisnis yang ditetapkan. Manajemen Bank Danamon optimistis bahwa potensi penurunan suku bunga di masa mendatang tidak akan mengganggu kualitas aset perseroan secara keseluruhan.
Data terbaru per 30 Juni 2025 menunjukkan performa positif Bank Danamon. Bank ini berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit dan trade finance konsolidasi sebesar 6% year-on-year (YoY), mencapai angka Rp195,7 triliun. Pertumbuhan signifikan ini didorong oleh kuatnya kinerja lini bisnis Enterprise Banking & Financial Institution serta SME Banking. Sementara itu, segmen konsumer juga menunjukkan geliat yang impresif dengan pertumbuhan 15% YoY, mencakup produk seperti kredit pemilikan rumah, kredit tanpa agunan, kartu kredit, dan berbagai produk konsumer lainnya.
Perbankan Masih Hadapi Tantangan dalam Turunkan Bunga Kredit
Menatap tahun 2025, Bank Danamon menargetkan pertumbuhan kredit yang sejalan dengan proyeksi industri perbankan nasional. Strategi ambisius ini ditopang kuat oleh sinergi dalam ekosistem MUFG dan didukung oleh empat lini bisnis utama yang solid: Enterprise Banking & Financial Institution, Small Medium Enterprise (SME), Consumer Banking, dan Adira Finance. Enriko menambahkan bahwa ke depan, Danamon akan memfokuskan penguatan ekosistem di berbagai sektor vital, termasuk otomotif, haji-umrah, pendidikan, dan real estat. “Kami akan terus memanfaatkan proposisi unik dari MUFG untuk memperluas jangkauan dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan,” pungkas Enriko, menegaskan komitmen Bank Danamon untuk terus berinovasi dan beradaptasi demi pertumbuhan jangka panjang.