Ussindonesia.co.id JAKARTA – Berita pilihan Bisnis Indonesia Premium edisi Kamis (2/10/2025) mulai dari investor kakap di saham emiten rokok, Sampoerna (HMSP) dan Gudang Garam (GGRM) hingga deretan konglomerat yang angkat IHSG.
1. Beda Manuver BlackRock di Saham Sampoerna (HMSP) & Gudang Garam (GGRM)

Perusahaan investasi global bermodal jumbo yakni BlackRock Inc. bermanuver di saham emiten rokok seperti PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) pada September 2025.
Pergerakan investasi pemodal jumbo itu di saham emiten rokok itu terjadi di tengah menguatnya isu penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) alias cukai rokok pada 2026 yang akhirnya ditetapkan tanpa kenaikan.
2. Ada yang Lego Saham EMTK Kala Harga Meroket pada 2025

Jumlah saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang dipegang oleh salah satu investor kakap menyusut di tengah tren kenaikan harga pada periode berjalan 2025.
Harga saham EMTK melaju kencang year-to-date (ytd) 2025. Dibanderol Rp1.565 per akhir perdagangan Rabu (1/10/2025), mencerminkan kenaikan 198,10% sepanjang periode berjalan tahun ini.
3. Gerak Cepat Abadi Nusantara (PACK) di Bisnis Nikel, Potensi Rising Star?

PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk. (PACK) bergerak cepat untuk mulai merealisasikan predikat sebagai perusahaan holding investasi. Setelah bertransformasi dari bisnis kemasan, PACK mulai beraksi dengan mengakuisisi dua perusahaan tambang nikel.
Perubahan pengendali menjadi salah satu alasan transformasi PACK itu. Perseroan kini dikendalikan oleh PT Eco Energi Persada (EPP) yang memiliki lebih dari 753,40 juta lembar saham atau setara 47,16%. Adapun, EPP dimiliki oleh Deng Weiming, salah satu orang terkaya asal Negeri Tirai Bambu.
4. Posisi Saham BBCA di Tengah Rencana Kebijakan Deposito Valas 4% Bank Himbara

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) masih memiliki daya tarik tersendiri di tengah empat bank besar BUMN seperti BBRI, BMRI, BBNI dan BBTN yang baru-baru ini mengumumkan akan menaikkan suku bunga deposito berjangka valas menjadi 4% per tahun.
Adapun kebijakan tersebut akan berlaku efektif mulai 5 November 2025. Perubahan ini akan berlaku untuk seluruh tier saldo dan semua tenor hingga 12 bulan. Selain berpotensi meningkatkan cost of funds (CoF), langkah ini juga dapat membantu bank BUMN memperbesar cadangan likuiditas dolar mereka.
5. Kolaborasi Toto Sugiri, Anthoni Salim, Prajogo Pangestu, hingga Bakrie Angkat IHSG Sepanjang 2025

Para konglomerat mulai dari Toto Sugiri, Anthoni Salim, Prajogo Pangestu, hingga Bakrie melalui emitennya berkolaborasi mengangkat indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang tahun atau hingga kuartal III/2025.
Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks komposit berhasil melewati level psikologis 8.000 dari 7.079,91 pada penutupan perdagangan akhir tahun lalu ke 8.061,06 atau naik 13,86%, Selasa (30/9/2025).