Rupiah Berpotensi Lanjut Melemah pada Kamis (9/10), Ini Sentimennya

Pergerakan nilai Rupiah Indonesia masih menunjukkan ketidakberdayaan di hadapan Dolar Amerika Serikat (AS) pada sesi perdagangan Rabu (8/10/2025). Investor kini menantikan dengan cemas hasil risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan malam ini, karena keputusan tersebut diperkirakan akan menjadi penentu krusial bagi kekuatan Rupiah di esok hari, Kamis (9/10/2025).

Menurut data terbaru dari Bloomberg, Rupiah mencatat pelemahan tipis sebesar 0,07% pada penutupan perdagangan Rabu (8/10/2025), mendarat di level Rp 16.573 per Dolar AS. Kondisi serupa juga tercermin dari data Jisdor Bank Indonesia (BI), di mana Rupiah terpantau merosot lebih dalam, yakni 0,28%, mencapai level Rp 16.606 per Dolar AS.

Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengidentifikasi faktor utama di balik pelemahan Rupiah ini. Menurutnya, Dolar AS berhasil menguat secara signifikan, didorong oleh serangkaian pernyataan hawkish dari para pejabat Federal Reserve (The Fed) yang mengindikasikan potensi kebijakan moneter yang lebih ketat.

Tak hanya sentimen eksternal, sentimen domestik juga turut memberatkan. Penurunan indeks kepercayaan konsumen Indonesia pada bulan September lalu menambah tekanan terhadap Rupiah. Kendati demikian, Lukman menambahkan bahwa intervensi proaktif dari Bank Indonesia (BI) berhasil menahan laju pelemahan lebih lanjut, mencegah kejatuhan yang lebih tajam.

Melangkah ke perdagangan Kamis (9/10/2025), Lukman memperkirakan bahwa pergerakan mata uang Garuda akan sangat dipengaruhi oleh risalah pertemuan FOMC yang akan dirilis malam ini. Ia secara khusus menyoroti proyeksi bahwa Ketua The Fed, Jerome Powell, kemungkinan besar akan kembali menegaskan sikap hawkish, sejalan dengan retorika bank sentral tersebut belakangan ini.

Sikap hawkish ini, menurut Lukman, akan menjadi katalisator bagi penguatan Dolar AS lebih lanjut, yang pada gilirannya akan kembali menekan Rupiah. Berdasarkan analisis ini, prediksi Rupiah untuk perdagangan Kamis (9/10/2025) diperkirakan akan bergerak dalam rentang pelemahan antara Rp 16.500 hingga Rp 16.650 per Dolar AS.