Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp 16.583 per Dolar AS, Berikut Sentimennya Hari Ini

Ussindonesia.co.id – JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah menunjukkan tren pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Senin, 6 Oktober 2025. Mata uang Garuda saat itu dibayangi oleh berbagai sentimen, baik dari ranah domestik maupun internasional, yang mempengaruhi stabilitasnya di pasar.

Di pasar spot, rupiah tercatat melemah tipis 0,12% secara harian, bergerak ke level Rp 16.583 per dolar AS. Meskipun demikian, berdasarkan kurs Jisdor Bank Indonesia, rupiah justru menunjukkan penguatan minor 0,07%, menempati posisi Rp 16.598 per dolar AS, sebuah dinamika yang menarik perhatian para pelaku pasar.

Menurut Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuaibi, salah satu sentimen eksternal yang signifikan adalah isu shutdown pemerintah AS. Senat AS, pada saat itu, kembali gagal meloloskan proposal pengeluaran untuk membuka kembali operasional pemerintah federal. Kegagalan ini merupakan yang keempat kalinya, sekaligus memperpanjang penutupan hingga minggu berikutnya, menciptakan ketidakpastian pasar yang berdampak pada tertundanya rilis data-data penting ekonomi AS.

Dari dalam negeri, Ibrahim menyoroti sentimen yang berasal dari perlambatan realisasi belanja pemerintah. Penyerapan anggaran kementerian/lembaga (K/L) pada tahun anggaran 2025 (belanja APBN 2025) cenderung terlambat. Kondisi ini disinyalir terjadi akibat banyaknya penyesuaian yang harus dilakukan, sehingga berbeda dari pola penyerapan anggaran pada tahun-tahun sebelumnya.

Meski demikian, penyerapan belanja K/L sejatinya tetap berjalan secara reguler. Namun, kecepatan penyaluran antar K/L yang berbeda menciptakan adanya “gap” atau jarak dalam progres realisasi. Di tengah situasi ini, pemerintah tetap menunjukkan optimisme. “Walau demikian, pemerintah masih optimistis, masing-masing K/L dapat mampu menyerap anggaran dengan maksimal di akhir tahun,” ujar Ibrahim pada Senin (6/10/2025).

Optimisme pemerintah tidaklah tanpa dasar. Tren realisasi belanja K/L sebagian besar sudah menunjukkan progres positif. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bahkan mencatat bahwa terdapat 12 K/L besar yang telah melaporkan progres realisasi belanjanya mencapai 80%. Dengan mempertimbangkan berbagai dinamika ini, Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan esok hari akan bergerak fluktuatif, namun diperkirakan akan ditutup melemah pada rentang Rp 16.580 hingga Rp 16.630 per dolar AS.