
Ussindonesia.co.id JAKARTA. Nilai tukar Rupiah kembali menunjukkan pelemahan signifikan pada perdagangan Selasa (23/9/2025). Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Rupiah tercatat di level Rp 16.636 per dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini menandai penurunan sebesar 0,17% dibandingkan posisi sehari sebelumnya, yang berada di Rp 16.607 per dolar AS.
Pergerakan negatif Rupiah ini juga selaras dengan kondisi di pasar spot. Pada penutupan perdagangan Selasa (23/9/2025), Rupiah spot ditutup pada level Rp 16.688 per dolar AS, menunjukkan pelemahan yang lebih dalam yakni 0,46%. Sebelumnya, pada akhir perdagangan Senin, Rupiah bertengger di Rp 16.611 per dolar AS.
Pelemahan nilai tukar Rupiah ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas di kawasan Asia. Seluruh mata uang di Asia kompak menunjukkan depresiasi terhadap dolar AS pada sore hari tersebut. Rupee India mencatat pelemahan terdalam sebesar 0,48%, diikuti oleh Rupiah yang melemah 0,46%. Selanjutnya, Peso Filipina terdepresiasi 0,41%, Won Korea 0,29%, dan Baht Thailand 0,19%. Mata uang lain seperti Dolar Taiwan juga melemah 0,17%, Dolar Singapura 0,13%, Dolar Hong Kong 0,04%, Yen Jepang 0,01%, Yuan China 0,007%, dan Ringgit Malaysia 0,005% terhadap dolar AS.
Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,46% ke Rp 16.688 per Dolar AS pada Selasa (23/9/2025)
Kondisi ini didorong oleh penguatan indeks dolar yang mencerminkan apresiasi dolar AS secara global. Indeks dolar, yang mengukur kekuatan mata uang AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia, terpantau naik ke level 97,38. Angka ini lebih tinggi dari posisi sehari sebelumnya yang berada di 97,34, menegaskan dominasi dolar AS di pasar valuta asing.