
JAKARTA – Nilai tukar rupiah menunjukkan performa yang perkasa, berhasil menguat signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada Kamis, 2 Oktober 2025, mata uang Garuda ini ditutup melonjak 0,22% secara harian, mencapai posisi Rp 16.598 per dolar AS. Konsistensi penguatan ini juga tercermin dari data Jisdor Bank Indonesia (BI), di mana rupiah menguat 0,41% secara harian, bertengger di level Rp 16.612 per dolar AS.
Kinerja impresif rupiah ini tak lepas dari sejumlah sentimen yang mengitarinya. Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, menyoroti salah satu faktor dominan dari eksternal, yaitu situasi shutdown pemerintah AS yang sedang berlangsung.
Pemerintah AS diperkirakan akan mengalami penutupan operasional setidaknya selama tiga hari, mengakibatkan terganggunya berbagai layanan federal di seluruh negeri. Kondisi ini diperparah dengan minimnya kemajuan dalam konsensus rancangan undang-undang pengeluaran di antara anggota Senat. “Penutupan yang berkepanjangan ini berpotensi merugikan perekonomian AS secara substansial akibat terganggunya layanan-layanan penting,” ujar Ibrahim pada Kamis (2/10), menggarisbawahi dampak negatif yang mungkin timbul.
Selain tantangan dari shutdown, ancaman Presiden Donald Trump untuk melakukan pemecatan lebih banyak pegawai federal juga menambah tekanan pada sektor tenaga kerja AS. Imbasnya, data penggajian nonpertanian yang sangat dinanti, yang semula dijadwalkan rilis pada Jumat ini, kini diperkirakan akan mengalami penundaan hingga setidaknya minggu depan. Meskipun demikian, ada secercah harapan dari data penggajian swasta yang dirilis pada Rabu, menunjukkan indikasi pendinginan lebih lanjut di pasar tenaga kerja. Data ini memicu optimisme pasar terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve (The Fed).
Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.598 Per Dolar AS Hari Ini (2/10), Terkuat di Asia
Dari ranah domestik, Ibrahim Assuaibi juga mencermati langkah pemerintah Indonesia yang mengumumkan serangkaian stimulus tambahan pada kuartal akhir tahun ini. Stimulus ini dirancang khusus untuk mendorong dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
Berbagai program akselerasi telah mulai digulirkan, termasuk inisiatif program magang yang ditujukan bagi fresh graduate dengan pengalaman kerja maksimal satu tahun. Program ini akan diresmikan melalui platform SIAP kerja dan dijadwalkan dibuka pada 15 Oktober, memberikan harapan baru bagi angkatan kerja muda.
Rupiah Menguat 5 Hari Beruntun di Tengah Tekanan Atas Dolar AS, Kamis (2/10)
Melihat kombinasi sentimen global dan domestik, Ibrahim memproyeksikan bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada Jumat (3/10/2025). Meskipun demikian, ia memprediksi rupiah akan tetap mampu ditutup menguat, bergerak dalam rentang Rp 16.560 – Rp 16.600 per dolar AS.