KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara, yang dikenal sebagai Danantara, menorehkan ambisi besar untuk pasar modal Indonesia. Mereka menargetkan peningkatan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara signifikan, dengan harapan mampu menyentuh angka US$ 8 miliar per hari. Target ini merupakan lompatan besar dari posisi saat ini, di mana nilai RNTH Bursa hanya sekitar US$ 988 juta per Kamis (16/10/2025).
Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir, menyatakan bahwa peningkatan volume transaksi ini adalah langkah krusial untuk memperbesar basis investor yang aktif di pasar modal. Berbicara dalam acara Capital Market Summit & Expo 2025 di gedung Bursa pada Jumat (17/10/2025), Pandu menegaskan, “Kita juga ingin investor makin besar. Jadi, salah satunya mungkin di sini kita bicara memperdalam transaksi harian dari sekarang yang mungkin hanya US$ 1 miliar per hari. Yuk, kita bisa enggak (naikin) menjadi US$ 5 miliar hingga US$ 8 miliar per hari.”
Upaya ambisius ini, menurut Pandu, harus diawali dengan penguatan kapasitas internal Danantara. Ini termasuk memastikan peran aktif dari berbagai institusi di bawah naungan Danantara, seperti dana pensiun, yang diharapkan mampu menggerakkan para investor institusi untuk berpartisipasi lebih jauh di pasar modal. Dengan demikian, partisipasi institusional akan menjadi fondasi kuat bagi peningkatan likuiditas dan kedalaman pasar.
Selain itu, Pandu juga mengapresiasi perkembangan positif dalam upaya pendalaman pemahaman pasar modal di kalangan masyarakat selama empat tahun terakhir. Beliau menekankan pentingnya untuk terus mendalami literasi ini, mengingat investasi atau menabung di pasar modal menawarkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan, terutama dalam jangka panjang. “Saya yakin instrumen di pasar modal adalah salah satu pilihan paling baik secara jangka panjang,” tambahnya, mengajak masyarakat untuk saling belajar dan berinvestasi di pasar modal.
Menanggapi visi Danantara, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menegaskan komitmen pihaknya untuk mendukung peningkatan RNTH. BEI akan berfokus pada strategi pendalaman pasar, baik dari sisi supply maupun demand. “Dengan demikian, tentu kita harapkan RNTH kita akan naik terus,” jelas Jeffrey dalam kesempatan terpisah, menunjukkan sinergi antara BEI dan Danantara dalam mencapai tujuan bersama.
Lebih lanjut, Jeffrey mengungkapkan bahwa BEI akan terus mengintensifkan program literasi tentang pasar modal kepada publik seluas-luasnya. Harapannya, pengetahuan yang merata akan mendorong partisipasi lebih banyak masyarakat, sehingga potensi pertumbuhan pasar modal ke depan dapat dinikmati secara inklusif oleh seluruh masyarakat Indonesia. Ini menjadi langkah kunci dalam membangun ekosistem investasi yang sehat dan berkelanjutan.
Dalam pemberitaan Kontan sebelumnya, Danantara telah menunjukkan komitmen nyata terhadap pasar domestik dengan bersiap menaruh 80% investasinya di dalam negeri, baik itu di pasar obligasi maupun pasar modal. Rencana investasi jumbo tersebut bahkan akan direalisasikan dalam sisa 10 minggu tahun ini, menandakan keseriusan Danantara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pasar keuangan Indonesia.
Ringkasan
Danantara menargetkan peningkatan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga US$ 8 miliar per hari, sebuah lompatan signifikan dari angka saat ini yang sekitar US$ 988 juta. CIO Danantara, Pandu Patria Sjahrir, menekankan bahwa peningkatan ini krusial untuk memperbesar basis investor aktif, dengan penguatan kapasitas internal dan partisipasi institusional menjadi fondasi utama.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyambut baik visi tersebut dan menegaskan komitmen BEI untuk mendukung peningkatan RNTH melalui strategi pendalaman pasar dari sisi supply dan demand. BEI juga akan terus mengintensifkan program literasi pasar modal kepada publik, sejalan dengan komitmen Danantara untuk menaruh 80% investasinya di dalam negeri.