Ussindonesia.co.id NEW YORK. Harga emas dunia mengalami penurunan pada hari Kamis (20 November 2025), tertekan oleh menguatnya nilai dolar AS dan meredanya ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada bulan Desember 2025. Saat ini, perhatian investor tertuju pada rilis laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang sangat dinantikan.
Pada hari Kamis (20 November 2025), harga emas spot tercatat turun 0,4% menjadi US$ 4.063,81 per ons troi pada pukul 06.53 GMT. Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga mengalami penurunan sebesar 0,5%, mencapai US$ 4.063,60 per ons troi.
Kelvin Wong, analis pasar senior OANDA, menjelaskan bahwa penurunan harga emas saat ini terutama disebabkan oleh spekulasi penurunan suku bunga yang telah berkurang secara signifikan dalam dua minggu terakhir, seperti yang dilansir oleh Reuters.
Dalam jangka pendek, Wong menambahkan, kondisi ini menyebabkan harga emas cenderung stagnan di bawah level US$ 4.100. Ia melihat adanya resistensi kuat di level US$ 4.155, dan memperkirakan emas berpotensi diperdagangkan di bawah level US$ 4.000-US$3.980.
Aksi Jual Global Saham AI, Ini Aset Safe Haven yang Bisa Dilirik
Penguatan indeks dolar AS ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu terakhir terhadap mata uang lainnya semakin membebani harga emas, membuatnya lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang selain dolar AS.
Risalah rapat The Fed bulan Oktober yang baru-baru ini dirilis mengindikasikan adanya peluang bagi The Fed untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga. Namun, para pembuat kebijakan juga mewanti-wanti risiko inflasi yang berkepanjangan dan potensi hilangnya kepercayaan publik terhadap bank sentral jika langkah tersebut diambil.
Saat ini, para pelaku pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed tanggal 9-10 Desember hanya sekitar 33%, turun signifikan dari 49% pada hari Rabu, berdasarkan data FedWatch CME Group.
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (20/11): Naik Rp 21.000 Jadi Rp 2.364.000 Per Gram
Emas, sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung menunjukkan kinerja yang baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama periode ketidakpastian ekonomi.
Fokus utama saat ini adalah laporan data penggajian non-pertanian AS bulan September, yang dijadwalkan rilis hari ini setelah mengalami penundaan akibat penutupan pemerintahan AS baru-baru ini. Data ini diharapkan dapat memberikan petunjuk yang lebih jelas mengenai arah kebijakan The Fed ke depan.
Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa laporan tersebut akan menunjukkan adanya penambahan 50.000 lapangan kerja selama bulan September.
Ringkasan
Harga emas dunia mengalami penurunan akibat menguatnya dolar AS dan meredanya ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed. Penurunan ini dipengaruhi oleh spekulasi penurunan suku bunga yang berkurang dalam dua minggu terakhir, dengan harga emas spot turun 0,4% menjadi US$ 4.063,81 per ons troi.
Investor saat ini fokus pada rilis laporan ketenagakerjaan AS untuk mendapatkan petunjuk mengenai kebijakan The Fed. Penguatan dolar AS juga membebani harga emas, sementara pelaku pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan Desember hanya sekitar 33%.