
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Kinerja saham pelat merah yang masuk dalam IDXBUMN20 masih di zona hijau, meski tertekan lesunya saham himpunan bank milik negara (Himbara) pada 2025. Bagaimana kemudian proyeksi nasibnya pada 2026?
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDXBUMN20 mencatatkan penguatan 0,52% pada perdagangan kemarin, Rabu (10/12/2025) ke level 376,98. IDXBUMN20 pun kokoh di zona hijau, menguat 6,68% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Sejumlah saham pelat merah menjadi penopang indeks pada 2025. Saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) misalnya naik 44,9% ytd.
: Saham BUMN (TLKM Hingga ANTM) Turun, Tekan Indeks Bisnis-27
Bahkan, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 101,7% ytd dan PT Timah Tbk. (TINS) naik 199,52% ytd. Selain itu, harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) naik 29,14% ytd.
Di sisi lain, IDXBUMN20 tertekan oleh kinerja lesu Himbara. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) misalnya turun 5,09% ytd dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 4,03% ytd.
: : Arah Saham BUMN Usai Pemerintah Sepakati RUU BUMN
Head of Research KISI Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan kinerja IDXBUMN20 memiliki peluang penguatan lebih lanjut pada 2026.
“Saham Himbara yang tahun ini lesu bisa rebound karena siklus bunga turun, ditambah penyaluran kredit pulih,” kata Wafi kepada Bisnis pada Kamis (11/12/2025).
: : Pilah Pilih Saham BUMN Mercy Harga Bajaj saat Asing Ramai Borong
Suku bunga acuan memang sedang dalam tren longgar. Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuannya lima kali tahun ini ke level 4,75%. Penurunan suku bunga acuan yang juga bisa berlanjut pada 2026 mendorong kinerja kredit dan menekan biaya dana (cost of fund) Himbara.
Pemulihan konsumsi juga bisa membantu sektor perbankan serta consumer-linked BUMN. Lalu, BUMN lain seperti TLKM, PGAS, PT Jasa Marga Tbk. (JSMR), hingga BUMN Karya juga bisa mendapat tailwind dari kenaikan belanja fiskal.
“Capex [capital expenditure] pemerintah itu positif buat konstruksi BUMN. Stabilitas makro bisa menaikkan appetite asing buat big caps BUMN,” kata Wafi.
Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer mengatakan prospek IDXBUMN20 pada 2026 cukup konstruktif, meskipun pergerakannya tahun ini tergolong tertahan oleh pelemahan kinerja saham Himbara.
“Memasuki 2026 indeks ini [IDXBUMN20] kami kira berpotensi lebih positif seiring ekspektasi pemulihan likuiditas perbankan dan stabilisasi NPL [nonperforming loan],” kata Mifta.
Terdapat pula proyeksi percepatan belanja pemerintah pada paruh kedua 2026 yang biasanya menjadi katalis utama bagi emiten BUMN, terutama sektor konstruksi, telekomunikasi, energi, dan transportasi.
Sentimen seperti arah suku bunga The Fed, perbaikan nilai tukar, serta peningkatan aktivitas proyek strategis nasional juga bisa berdampak pada kinerja indeks saham pelat merah ke depannya.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.