Ussindonesia.co.id, JAKARTA — Saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) mengalami lonjakan signifikan dalam tiga bulan terakhir, naik sebesar 31,23%. Manajemen INDY pun memberikan penjelasan terkait fenomena menarik ini.
Menurut Direktur Utama Indika Energy, Azis Armand, kenaikan harga emas secara year to date (YTD) menjadi salah satu faktor utama yang berdampak positif bagi kinerja saham INDY. Ia menekankan bahwa dinamika harga saham INDY tahun ini erat kaitannya dengan tren positif harga emas dalam beberapa bulan terakhir.
“Perkembangan harga saham INDY tahun ini dinamikanya seringkali dikaitkan peningkatan harga emas yang beberapa bulan terakhir sangat positif,” ujar Azis saat menyampaikan paparan publik INDY di Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Lebih lanjut, Azis menyoroti bahwa harga emas dalam beberapa minggu terakhir berada di kisaran US$4.000. Meskipun optimis, ia mengingatkan agar semua pihak tetap berhati-hati dan cermat dalam merencanakan produksi, tidak hanya dari sisi waktu, tetapi juga dari segi biaya.
Baca Juga: Indika Energy (INDY) Targetkan Tambang Awakmas Mulai Produksi Akhir 2026
Fokus utama INDY pada tahun 2026, menurut Azis, adalah menjaga arus kas (cash preservation) dan melakukan penyesuaian (refocusing) belanja modal. Pengembangan tambang emas menjadi salah satu prioritas utama dalam alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) INDY.
Dengan penyesuaian capex ini, perusahaan berharap tambang emas INDY dapat merampungkan konstruksi dan memulai produksi komersial pada awal tahun 2027. Optimisme ini didasari oleh progres yang telah dicapai dalam pengembangan tambang Awakmas.
Direktur dan Group Chief Financial Officer Indika Energy, Retina Rosabai, menjelaskan bahwa progres konstruksi tambang Awakmas telah mencapai 43% hingga Oktober 2025, dengan biaya yang telah dikeluarkan mencapai US$234 juta. Sementara itu, proses akuisisi lahan di Awakmas telah mencapai 99% hingga Oktober 2025.
“Target kami adalah mencapai completion development pada 2026, produksi di akhir 2026, dan commercial production di 2027,” kata Retina, menegaskan komitmen perusahaan terhadap target yang telah ditetapkan.
Untuk mendukung pengembangan Awakmas, INDY saat ini sedang menjajaki opsi peningkatan pinjaman (upsize loan) dengan beberapa bank. Retina menambahkan bahwa pada Juni lalu, INDY telah mendapatkan sindikasi dari empat bank sebesar US$375 juta untuk pendanaan proyek Awakmas. Mengingat potensi peningkatan biaya, perusahaan mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah pinjaman tersebut.
Ringkasan
Saham Indika Energy (INDY) mengalami kenaikan signifikan dalam tiga bulan terakhir, dipengaruhi oleh tren positif harga emas. Direktur Utama INDY, Azis Armand, menyatakan bahwa dinamika harga saham perusahaan berkorelasi erat dengan kenaikan harga emas secara year to date (YTD).
INDY memprioritaskan pengembangan tambang emas Awakmas, dengan target memulai produksi komersial pada awal tahun 2027. Hingga Oktober 2025, progres konstruksi telah mencapai 43% dengan biaya US$234 juta, dan perusahaan sedang menjajaki opsi peningkatan pinjaman untuk mendukung pengembangan proyek ini.