Sugianto Kusuma atau Aguan dikenal sebagai salah satu pengusaha properti paling berpengaruh di Indonesia. Ia merupakan pendiri Agung Sedayu Group, perusahaan yang mengembangkan berbagai proyek properti berskala besar, termasuk kawasan Pantai Indah Kapuk 2. Nama Aguan kerap dikaitkan dengan pengembangan kawasan terpadu yang memadukan hunian, bisnis, dan gaya hidup modern.
Meski Agung Sedayu tidak tercatat sebagai perusahaan terbuka, kiprah bisnis Aguan tetap dapat ditelusuri melalui pasar modal. Hal ini terlihat dari kepemilikan sahamnya di sejumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Lantas, apa saja saham milik Aguan yang menarik untuk dicermati oleh publik dan investor?
1. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk menjadi fondasi utama saham milik Aguan
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merupakan emiten yang paling erat kaitannya dengan Aguan. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk 2 sebagai proyek properti terpadu. Kawasan tersebut dirancang untuk menggabungkan fungsi hunian, komersial, dan pariwisata dalam satu ekosistem. Tidak heran jika PANI sering disebut sebagai tulang punggung bisnis properti Aguan di pasar modal.
Dari sisi kepemilikan, saham milik Aguan di PANI terbilang sangat dominan. Ia mengendalikan PANI melalui PT Multi Artha yang memiliki sekitar 15,18 miliar saham. Jumlah tersebut setara dengan 89,92 persen dari total saham terdaftar. Selain itu, anggota keluarga Aguan juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir, yang mempertegas kontrol internal atas perusahaan ini.
2. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk memperkuat ekspansi properti Aguan
Saham milik Aguan berikutnya tercatat di PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK). Perusahaan ini merupakan anak usaha PANI yang fokus mengelola dan mengembangkan aset properti di kawasan PIK 2. Aktivitas bisnisnya mencakup penjualan, pembelian, penyewaan, hingga pengoperasian real estate. Dengan demikian, CBDK berperan penting dalam mendukung pengembangan kawasan secara menyeluruh.
Kepemilikan Aguan di CBDK dilakukan melalui dua jalur. PANI sebagai induk usaha menguasai sekitar 2,60 miliar saham atau setara 45,9 persen. Sementara itu, PT Agung Sedayu tercatat memiliki sekitar 1,25 miliar saham atau 22,05 persen. Sama seperti PANI, keluarga Aguan juga tercantum sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham CBDK.
3. PT Jakarta International Hotels & Development Tbk mencerminkan diversifikasi bisnis
Selain properti hunian, saham milik Aguan juga hadir di sektor perhotelan dan kawasan bisnis melalui PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD). Emiten ini dikenal sebagai pemilik dan pengelola Hotel Borobudur Jakarta serta The Ritz-Carlton Pacific Place. Tak hanya itu, JIHD juga mengelola kawasan niaga prestisius Sudirman Central Business District. Keberadaan aset-aset ini menjadikan JIHD sebagai pemain penting di sektor hospitality dan properti premium.
Aguan memiliki saham JIHD melalui PT Catur Kusuma Abadi. Perusahaan tersebut tercatat menguasai sekitar 164 juta saham atau setara 7,07 persen dari total saham beredar. Meski porsinya tidak mayoritas, kepemilikan ini menunjukkan strategi diversifikasi bisnis Aguan. Ia tidak hanya mengandalkan pengembangan kawasan hunian, tetapi juga sektor perhotelan dan pusat bisnis.
4. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk menunjukkan keterlibatan di sektor keuangan
Jejak saham milik Aguan juga dapat ditemukan di sektor perbankan, tepatnya melalui PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC). Bank ini berdiri sejak 1973 dan telah mengalami berbagai perubahan bentuk usaha. Seiring waktu, Artha Graha berkembang menjadi bank umum yang melayani berbagai segmen nasabah. Keterlibatan Aguan di bank ini memperlihatkan hubungan erat antara sektor properti dan keuangan.
Secara langsung, Aguan tercatat memiliki sekitar 450 juta saham INPC atau setara 2,23 persen. Selain itu, namanya juga tercantum sebagai penerima manfaat akhir bersama pengusaha Tomy Winata. Kepemilikan ini menunjukkan kolaborasi bisnis jangka panjang antara keduanya. Keberadaan Aguan di INPC turut memperkuat ekosistem pembiayaan dalam kelompok usahanya.
5. PT Primadaya Plastisindo Tbk melengkapi portofolio saham milik Aguan
Saham milik Aguan tidak hanya terkonsentrasi di properti dan perbankan. Ia juga tercatat sebagai pemegang saham di PT Primadaya Plastisindo Tbk (PPDP). Perusahaan ini bergerak di sektor manufaktur plastik yang melayani kebutuhan industri. Meski bukan sektor utama, kehadiran PPDP memperlihatkan upaya diversifikasi portofolio bisnis.
Porsi kepemilikan Aguan di PPDP memang relatif kecil dibandingkan emiten lainnya. Ia memiliki sekitar 153 juta saham atau setara 5 persen dari total saham terdaftar. Namun, namanya tetap tercantum sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan tersebut. Hal ini menandakan keterlibatan Aguan tetap strategis meski tidak dominan.
Deretan saham milik Aguan di Bursa Efek Indonesia menunjukkan luasnya jaringan bisnis yang ia bangun selama bertahun-tahun. Meski Agung Sedayu tidak melantai di bursa, kepemilikan saham di berbagai emiten membuat pengaruh Aguan tetap terasa kuat di pasar modal. Dari properti hingga perbankan, portofolio ini mencerminkan strategi bisnis yang terintegrasi dan berjangka panjang.
Tol Garapan Aguan dan Salim 6,7 Km di Tangerang Rampung 2026 Prabowo Kumpulkan Taipan di Istana, Ada Aguan hingga Boy Thohir CEK FAKTA: Mayor Teddy Beri Hormat ke Aguan