
Hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan aliran sungai Gung meluap hingga menimbulkan banjir bandang di Kawasan Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu sore (20/12). Sebagian area tertutup lumpur dan kawasan wisata pun ditutup sementara untuk keamanan.
Kepala Kepolisian Sektor Bojong Kompol Khaerun mengatakan banjir bandang yang melanda Kawasan Objek Wisata Guci karena kiriman banjir dari Sungai Sawangan yang berada di perbatasan Kabupaten Tegal dengan Kabupaten Brebes.
“Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu, banjir karena kiriman dari wilayah atas,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (21/12).
Hanya saja, kata dia, banjir bandang tersebut mengakibatkan pipa pancuran 13 di Objek Wisata Guci terbawa arus sungai. Ia mengimbau pada warga maupun pengunjung Objek Wisata Guci agar berhati-hati saat hujan turun sebagai upaya mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan bersama.
Baca juga:
- Jejak Duka di Ranah Minang: Catatan Perjalanan Menyusur Sisa Amuk Banjir Bandang
- Simulasi Demi Nyawa di Masa Depan: 42 Jurnalis Latihan Liputan di Daerah Rawan
- Banjir Sumatra, Pembejalaran Indonesia Kurangi Industri Ekstraktif | Green Talks
Kronologi Kejadian
Petugas Pancuran 13 Objek Wisata Guci Jam Zami mengatakan banjir bandang mulai terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat intensitas curah hujan meningkat cukup deras.
“Luapan air sungai dengan arus kuat membawa material lumpur, batu, dan kayu ke area wisata. Banjir datang cukup deras sekitar pukul 15.00 WIB bersamaan dengan hujan lebat,” katanya.
Akibat kejadian tersebut sebuah jembatan kecil di kawasan Pancuran 13 dilaporkan terbawa arus banjir serta kolam pemandian Pancuran 13 juga sempat tertutup material banjir sehingga tidak dapat digunakan.
“Debit air banjir mulai surut dan kondisi berangsur membaik, Sabtu petang. Namun, hujan ringan masih turun di kawasan Guci,” katanya.
Kawasan Wisata Ditutup
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan belum menerima laporan korban jiwa dari kejadian banjir bandang tersebut. Namun demikian, tim BPBD Kabupaten Tegal telah tiba di lokasi kejadian untuk melakukan kaji cepat dan upaya penanganan darurat di lapangan.
Pantauan visual BNPB di lapangan, kata Abdul Muhari, sebagian area wisata telah tertutup material lumpur, pasir dan batu yang terbawa arus banjir.
“Untuk keamanan, kawasan wisata tersebut ditutup sementara untuk umum,” kata Muhari.
Ia mengimbau kepada masyarakat di sepanjang aliran Sungai Gung, khususnya wilayah Balapulang, Dukuhwaru, Adiwerna hingga kawasan Pantura untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan serta mengikuti arahan petugas di lapangan.