
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui masih terdapat 224 desa di Provinsi Aceh yang belum teraliri listrik pascabencana banjir bandang dan tanah longsor pada penghujung November 2025. Karena itu, pemerintah akan mengirimkaan bantuan 1.000 unit genset serta 3.000 unit kompor gas ke wilayah terdampak bencana.
“Dalam catatan kami, masih ada 224 desa di Provinsi Aceh yang belum teraliri listrik,” ucap Bahlil di Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu.
Desa-desa tersebut, menurut dia, berlokasi di sekitar 10 kabupaten yang infrastrukturnya masih dalam proses perbaikan, termasuk Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues.
“Nah, dalam rangka bagaimana memberikan pelayanan maksimal, kami rapat dengan tim, bicara sama PLN,” ujarnya.
Baca juga:
- Seskab Teddy: BUMN Targetkan 500 Unit Rumah Pascabencana Selesai Sepekan
- Salurkan Logistik, Petugas Tembus Wilayah Terisolasi Aceh Tengah & Bener Meriah
Ia menjelaskan, pihaknya akan mengirimkan bantuan berupa seribu unit genset serta 3 ribu unit kompor gas bagi warga yang terdampak bencana banjir di wilayah Aceh dan Sumatera. Bantuan genset akan dikirim menggunakan pesawat Hercules Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Erwin Sugiandi mengatakan pengiriman genset menggunakan lima pesawat hercules, dan masing-masing pesawat mengangkut 200 genset. Sebanyak dua pesawat mendarat di Lhokseumawe, dua pesawat di Rembele, dan satu pesawat di Banda Aceh.
“Semua pesawat misinya adalah membawa genset dari Kementerian ESDM,” katanya.
Bahlil menegaskan, seribu genset yang dikirimkan saat ini masih tahap pertama. Selama infrastruktur kelistrikan di kawasan tersebut belum pulih, menurut dia, Kementerian ESDM akan melakukan intervensi bantuan dalam bentk genset.
Bahlil juga telah memastikan ketersediaan solar untuk kebutuhan genset melalui tim terpadu dengan Pertamina Patra Niaga. “Teman-teman Pertamina Patra Niaga yang akan memasok BBM-nya agar saudara-saudara kita yang kena musibah bisa cepat merasakan pelayanan negara, khususnya di sektor energi,” kata Bahlil.