Gagal pecah rekor baru, IHSG ditutup koreksi ke 8.649 hari ini (15/12)

Ussindonesia.co.id JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,13% ke 8.649 hari ini, Senin (15/12/2025). Indeks komposit gagal menembus rekor tertinggi baru meski di akhir sesi I hari ini tapi hampir menyamai rekor tertinggi penutupan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG hari ini dibuka di level 8.705. Kemudian, di sepanjang perdagangan IHSG bergerak di rentang 8.622 hingga 8.720. Indeks sempat berada di 8.709 pada sesi I perdagangan hari ini, hampir menyamai level all time high (ATH) yakni di level 8.710.

Hari ini, tercatat volume perdagangan mencapai 57,46 miliar saham dengan nilai transaksi Rp33,43 triliun. Sebanyak 354 saham ditutup menguat, 353 saham ditutup melemah dan sisanya sebanyak 250 saham tidak berubah.

Sejumlah saham yang hari ini ditutup menguat antara lain adalah PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) ditutup naik 0,70% ke Rp7.175, kemudian saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ditutup naik 3,75% ke Rp8.300, dan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) ditutup naik 4,72% ke Rp4.400.

: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.667, Dolar AS Menguat Tipis

Kemudian, ada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang ditutup naik 4,13% ke Rp3.780, saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) ditutup naik 7,34% ke Rp1.170, serta saham PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang ditutup menguat 6,02% ke Rp2.290.

Berikutnya, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) ditutup naik 1,62% ke Rp940, saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) naik 0,27% ke Rp1.840, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) ditutup naik 2% ke Rp4.590, serta saham PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) yang ditutup menguat 10,77% ke Rp5.450.

Adapun, penutupan IHSG kali ini berlawanan arah dengan hasil sesi I perdagangan hari ini ketika indeks komposit menguat 0,56% ke 8.709.

Tim riset Phintraco Sekuritas menjelaskan, secara teknikal IHSG mampu bertahan di atas MA5 di kisaran level 8.666, sementara indikator Stochastic RSI sedang menuju oversold area. Atas acuan ini, sekuritas memprediksi IHSG mengakhiri pasar hari ini di rentang level 8.670 sampai 8.720.

Adapun, sentimen pasar yang menyertai laju IHSG adalah sejumlah data ekonomi penting di AS yang akan menjadi fokus perhatian pasar pada pekan ini, yaitu seperti non-farm payrolls bulan Oktober dan November 2025, data penjualan ritel, inflasi, serta indeks PMI. Investor juga akan menantikan keputusan kebijakan moneter dari bank sentral berbagai negara seperti ECB (Eropa), BoE (Inggris) dan BoJ (Jepang) pada pekan ini. 

“Dari domestik, investor akan menantikan hasil RDG Bank Indonesia dan pertumbuhan kredit perbankan (Rabu, 17 Desember). Sejumlah aksi korporasi emiten diperkirakan juga akan masih menjadi salah satu pendorong pergerakan IHSG,” tulis sekuritas, Senin (15/12/2025).

Phintraco Sekuritas menyebut IHSG berpotensi mengalami konsolidasi pada kisaran level 8.550 sampai 8.700 di pekan ini.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.