
Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja saham perbankan yang tengah tertekan sepanjang 2025, membuat kondisi berbalik arah. Saham perbankan yang biasanya menjadi motor utama penggerak IHSG, kini lesu dan menjadi pemberat laju indeks.
Berdasarkan data Bloomberg hingga perdagangan Selasa (23/12/2025), dari 10 saham pemberat utama IHSG, 3 di antaranya merupakan saham perbankan besar. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) bahkan menjadi pemimpin daftar ini.
Harga saham BBCA telah terkoreksi 13,94% sepanjang tahun berjalan 2025 (year to date/YtD) ke level Rp8.025 per saham. Kondisi ini telah memberatkan laju IHSG sebesar 5,35% atau setara dengan 80,45 poin.
: BULL Incar Pendanaan Baru pada 2026
Selain BBCA, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga membebani laju IHSG sebesar 1,36% atau setara dengan 20,46 poin. Lesunya kinerja BMRI sebesar 2,49% YtD menjadi alasan di balik posisi BMRI dalam membebani indeks.
Senada, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang terkoreksi 2,24% YtD juga telah berkontribusi sebesar 0,91% terhadap kinerja lesu IHSG atau setara dengan 13,66 poin. Dengan begitu, ketiga saham perbankan Tanah Air itu telah memberatkan laju IHSG sebesar sekitar 7,62%.
: : Energi Mega (ENRG) Tambah Modal Tunas Harapan Perkasa Rp250,32 Miliar
Selain ketiga saham di atas, sejumlah saham yang menjadi pemberat IHSG antara lain PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang melemah 21,08% YtD, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) terkoreksi 25,07%, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) melemah hingga 30,50%. Alhasil, masing-masing saham membebani IHSG sebesar 71,70 poin, 68,90 poin, dan 37,93 poin.
Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) juga menjadi pemberat IHSG sebesar 1,19% lantaran koreksi 26,05% YtD yang dialami emiten Sugianto Kusuma itu. Begitu juga dengan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menjadi pemberat IHSG sebesar 1,05% karena koreksi sebesar 25,72% YtD.
: : Pabrik Obat Danantara (INAF) Janjikan Untung pada 2026 dengan Syarat
Dua saham terakhir yang menjadi pemberat IHSG adalah PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang terkoreksi 8,57% YtD sehingga membebani IHSG sebesar 0,91% dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) yang membebani IHSG sebesar 0,70% atau 10,54 poin lantaran koreksi 9,93% YtD.
Daftar 10 Saham Penekan IHSG (Top Laggards) Selama 2025
Kode
Penurunan Harga Saham (per 23/12)
Kontribusi
BBCA
13,94%
-5,35%
BYAN
21,08%
-4,76%
AMMN
25,07%
-4,58%
AMRT
30,50%
-2,52%
BMRI
2,49%
-1,36%
PANI
26,05%
-1,19%
ICBP
25,72%
-1,05%
BBRI
2,24%
-0,91%
GOTO
8,57%
-0,91%
SMMA
9,93%
-0,70%