BEI catat 8 perusahaan aset jumbo siap IPO di akhir tahun

Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, mencatat perkembangan aksi korporasi di pasar modal sepanjang tahun berjalan.

Hingga 5 Desember 2025, total 24 perusahaan sudah melantai melalui IPO dengan dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 15,21 triliun.

Pada periode yang sama, Nyoman menyebut masih ada 13 perusahaan yang antre untuk mencatatkan saham perdana mereka di BEI.

“Hingga saat ini, terdapat 13 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata Nyoman dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (7/12).

Berdasarkan POJK 53/POJK.04/2017, pipeline IPO tersebut terdiri dari 2 perusahaan dengan aset kecil (di bawah Rp 50 miliar), 3 perusahaan dengan aset menengah (Rp 50 miliar–Rp 250 miliar), 8 perusahaan dengan aset besar (di atas Rp 250 miliar)

Adapun sektor yang mendominasi pipeline IPO meliputi financials 38,5 persen, basic materials 15,4 persen, transportation & logistic 15,4 persen, consumer non-cyclicals 7,7 persen, energy 7,7 persen, industrial 7,7 persen, dan technology 7,7 persen.

Jika dirinci, terdapat dua emiten dari sektor basic materials, satu dari consumer non-cyclicals, satu dari energy, lima dari financials, satu dari Industrial, satu dari technology, serta dua dari transportation & logistic.