
Berita mengenai Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang meresmikan Rumah Susun (Rusun) ASN Kemenkeu di Bali, menjadi salah satu berita populer kumparanBISNIS pada Jumat (5/12).
Selanjutnya adalah berita pemerintah membatalkan rencana pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon-1. Untuk lebih lengkapnya, berikut ringkasan berita populer tersebut:
Rusun Pegawai Kemenkeu
Untuk ASN Kemenkeu yang menempati rusun ini, pegawai hanya dibebankan membayar uang perawatan gedung sekitar Rp 300 ribu setiap bulannya.
“Kita hari ini meresmikan Diklat Keuangan Bali dan rumah susun untuk pegawai Kemenkeu di kawasan Renon. (Para pegawai membayar) sebulan Rp 300 ribu untuk pemeliharaan, kalau enggak hancur gedungnya,” katanya di Rusun ASN tersebut, Jumat (5/12).
Rusun ASN Kemenkeu di Denpasar ini merupakan tipe Arunika 36 dengan 4 lantai, memiliki luas bangunan 3.650,5 meter persegi. Terdiri dari 120 unit yang terbagi dalam 2 tower. Total kapasitas hunian mencapai 480 orang.
PLTU Cirebon-1 Batal Pensiun Dini

Imbas PLTU Cirebon-1 yang batal pensiun, saat ini pemerintah bakal mencari alternatif PLTU pengganti PLTU Cirebon-1 untuk dipensiunkan lebih awal (early retirement).
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan salah satu pertimbangan PLTU Cirebon-1 tidak jadi pensiun dini karena pertimbangan teknis bahwa PLTU tersebut masih layak secara teknologi dan berumur panjang.
PLTU Cirebon-1 termasuk PLTU dengan teknologi supercritical, yakni PLTU berbasis batu bara yang lebih modern dan efisien dibandingkan PLTU konvensional (subcritical).
“Jadi salah satunya ada pertimbangan teknis, karena Cirebon itu salah satunya yang umurnya masih panjang, dan teknologinya juga sudah supercritical dan relatif itu lebih baik,” ungkap Airlangga saat konferensi pers, Jumat (5/12).