IHSG berpeluang tembus rekor baru, target ke level 8.670

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguat pada perdagangan Kamis (4/12), setelah pada Rabu (3/12) ditutup melemah tipis 0,06 persen ke level 8.611,79. Pelemahan terjadi akibat aksi ambil untung, meski IHSG sempat menorehkan rekor intraday baru di 8.669.

Analis Phintraco Sekuritas mencatat sektor basic materials menjadi penekan terbesar indeks, sementara sektor teknologi memimpin penguatan. Dari sisi mata uang, rupiah ditutup sedikit melemah ke Rp 16.628 per dolar AS, berbanding terbalik dengan mayoritas mata uang Asia yang justru menguat terhadap dolar. Di kawasan, indeks Asia ditutup bervariasi.

Sentimen eksternal bakal datang dari Inggris yang akan merilis S&P Global Construction PMI November 2025. Angkanya diprediksi naik ke 45 dari 44,1 pada Oktober, mengindikasikan perbaikan namun masih berada di area kontraksi. Dari Euro Area, data penjualan ritel Oktober diperkirakan tumbuh 0,3 persen month to month, membaik dari penurunan 0,1 persen pada September. Secara tahunan, retail sales diproyeksikan naik 1,1 persen year on year.

Dari sisi teknikal, indikator masih menunjukkan ruang penguatan. Histogram MACD tetap di area positif, Stochastic RSI menguat di sekitar pivot, dan IHSG masih berada di atas garis MA5.

“Sehingga diperkirakan IHSG masih berpotensi untuk bergerak menguat menguji level resistance di 8650-8670 pada perdagangan Kamis (4/12),” tulis Phintraco Sekuritas.

Mereka merekomendasikan ASII, ASSA, MAPI, ESSA, dan UNVR sebagai top picks.

MNC Sekuritas juga melihat peluang rebound setelah tekanan jual muncul di perdagangan Rabu. Mereka menilai area penguatan 8.660 sudah tercapai, sehingga koreksi berpotensi terbatas.

“Best case, koreksi IHSG akan relatif terbatas untuk menguji 8,567-8,586 dan menguat kembali untuk menguji 8,709,” ujar Analis MNC Sekuritas.

Namun mereka mengingatkan skenario terburuk, di mana koreksi bisa mengarah ke rentang 8.397–8.504. MNC Sekuritas menempatkan support di 8.553 dan 8.491, sedangkan resistance di 8.660 dan 8.709.

Sejumlah saham juga dinilai menarik secara teknikal. BRPT direkomendasikan spec buy pada 3.400–3.480 dengan target 3.640–3.950 dan stoploss di bawah 3.350. ESSA disarankan buy on weakness di 615–625 dengan target 660–700. INCO direkomendasikan spec buy di 3.810–3.880 dengan target 4.160–4.290. TLKM juga dinilai menarik pada 3.520–3.560 dengan target 3.710–3.830.

***

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Berita ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan membeli, menahan, atau menjual instrumen investasi tertentu.