Ussindonesia.co.id, DENPASAR – Bank Indonesia (BI) secara aktif mendorong peningkatan produktivitas pertanian di Kabupaten Gianyar. Langkah ini merupakan upaya krusial dalam mengendalikan laju inflasi daerah, menandai komitmen serius untuk menjaga stabilitas ekonomi dan harga komoditas pangan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan bahwa peningkatan produktivitas pertanian merupakan pilar strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga di seluruh Provinsi Bali, termasuk Kabupaten Gianyar. Untuk memperkuat sinergi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar bersama Bank Indonesia, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Gianyar, menyelenggarakan High Level Meeting (HLM). Pertemuan penting ini berfungsi sebagai forum strategis untuk mengevaluasi perkembangan inflasi terkini dan memetakan potensi risiko pengendalian inflasi ke depan.
: Langgar SOP, Pemprov Bali Sanksi Pangkalan LPG di Gianyar
“Meskipun Kabupaten Gianyar tidak termasuk dalam daerah sampel inflasi, posisi geografisnya yang berdekatan dengan Denpasar, Badung, dan Tabanan menjadikan dinamika inflasi di ketiga wilayah tersebut sebagai acuan relevan bagi perkembangan harga di Gianyar,” kata Erwin dalam siaran persnya pada Selasa (12/8/2025). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada Juli 2025, inflasi Provinsi Bali mengalami kenaikan menjadi 3,16% Year-on-Year (YoY), meningkat dari 2,94% (YoY) pada bulan sebelumnya.
Menatap ke depan, beberapa risiko signifikan berpotensi memicu tekanan inflasi di Provinsi Bali. Ini termasuk fenomena kemarau basah yang dapat mempertinggi risiko serangan hama dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada sektor pertanian.
: : Pemprov Bali Cabut Satu Izin Pangkalan LPG 3 kg di Gianyar
Selain itu, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara secara musiman selama periode liburan musim panas juga diperkirakan memberikan tekanan. Faktor lain yang perlu diwaspadai adalah potensi gangguan pada kelancaran distribusi logistik, terutama akibat perbaikan jalan nasional Banyuwangi yang merupakan jalur utama pasokan ke Provinsi Bali melalui angkutan laut.
Dalam upaya mitigasi risiko inflasi tersebut, HLM TPID Gianyar telah merumuskan sejumlah rekomendasi kunci penguatan implementasi Strategi 4K. Rekomendasi ini mencakup percepatan pembentukan Perumda Pangan di Gianyar untuk mendukung intensifikasi pasar murah dan operasi pasar. Selanjutnya, ditekankan penguatan peran offtaker dan pengembangan ekosistem pangan closed loop, serta peningkatan produktivitas pertanian melalui mekanisasi, digitalisasi, dan pemanfaatan optimal lahan tidur.
: : Gianyar Tetapkan Belanja APBD pada 2025 Rp3,2 Triliun
Rekomendasi lain melibatkan mitigasi alih fungsi lahan, penggunaan bibit unggul, serta regenerasi petani muda. Diperlukan pula perluasan dan realisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan sentra produksi pangan baik di dalam maupun luar Bali, diiringi dengan efisiensi rantai distribusi melalui penguatan peran offtaker dan digitalisasi pemasaran dari petani langsung ke konsumen. Terakhir, penguatan komunikasi yang efektif sangat penting untuk menjaga ekspektasi masyarakat terkait pasokan yang memadai dan inflasi yang terkendali, termasuk melalui sosialisasi rutin pasar murah dan harga jual komoditas.
Strategi komprehensif pengendalian inflasi di Gianyar juga diperkaya dengan adanya Peta Jalan Pengendalian Inflasi Kabupaten Gianyar 2025–2027. Dokumen ini memuat program unggulan Puspa Aman (Pusat Pangan Alami, Mandiri, Asri dan Nyaman), yang berfokus pada fasilitasi penanaman pekarangan masyarakat dengan memanfaatkan pupuk organik hasil pengolahan sampah.
Momen strategis HLM TPID Gianyar ini sekaligus menjadi cerminan nyata komitmen Bank Indonesia dalam mendukung setiap langkah pengendalian inflasi yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar. Dukungan konkret tersebut diwujudkan melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana kepada empat kelompok tani terpilih.
Bantuan tersebut mencakup alat mekanisasi pertanian yang diserahkan kepada empat kelompok tani dan subak. Inisiatif ini merupakan bagian dari program implementasi kebijakan ekonomi dan keuangan daerah yang bertujuan untuk mendukung intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, serta mendorong hilirisasi komoditas pangan. “Melalui sinergi dan kolaborasi strategis ini, kami optimis produktivitas pertanian di Kabupaten Gianyar dapat terus meningkat secara berkelanjutan, sehingga mampu memperkuat ketahanan pangan dan pada gilirannya memberdayakan petani menuju kesejahteraan yang lebih baik,” pungkas Erwin.
Ringkasan
Bank Indonesia (BI) mendorong peningkatan produktivitas pertanian di Gianyar sebagai upaya mengendalikan inflasi daerah. Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali menyatakan bahwa peningkatan produktivitas pertanian adalah pilar strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan. Pemerintah Kabupaten Gianyar bersama BI melalui TPID telah mengadakan High Level Meeting untuk mengevaluasi perkembangan inflasi dan memetakan potensi risiko pengendalian inflasi.
HLM TPID Gianyar merumuskan rekomendasi penguatan implementasi Strategi 4K, termasuk percepatan pembentukan Perumda Pangan, penguatan peran offtaker, dan peningkatan produktivitas pertanian. Strategi komprehensif ini diperkaya dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi Kabupaten Gianyar 2025–2027 dengan program Puspa Aman. BI juga memberikan bantuan sarana dan prasarana kepada kelompok tani untuk mendukung intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.