JAKARTA — Mendekati jadwal lelang (e-Auction) pita frekuensi 1,4 GHz yang akan berlangsung pada 11–13 Agustus 2025, perusahaan yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo kembali memperkuat dominasinya dengan menambah kepemilikan saham di PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), yang juga dikenal sebagai Surge.
Langkah strategis ini terungkap setelah Direktur Surge, Shannedy Ong, mengonfirmasi penerimaan surat dari PT Investasi Sukses Bersama (ISB) pada 11 Agustus 2025. Dalam surat tersebut, ISB melaporkan telah mengakuisisi 30.095.800 saham WIFI dengan harga Rp2.880 per saham, menjadikan total nilai transaksi mencapai Rp86.675.904.000 atau setara dengan Rp86,67 miliar.
Akibat akuisisi ini, porsi kepemilikan ISB di WIFI melonjak signifikan. Jumlah saham yang digenggam ISB meningkat dari 2.848.251.929 saham atau 53,65% menjadi 2.878.347.729 saham atau 54,22%. Menurut keterangan dalam keterbukaan informasi, tujuan utama dari transaksi ini adalah untuk “menambah portofolio efek dengan status kepemilikan langsung,” demikian disampaikan pada Senin (11/8/2025).
Perlu diketahui, PT Investasi Sukses Bersama (ISB) adalah entitas pemegang saham pengendali di Surge (WIFI). Jejak kepemilikan ISB di WIFI bermula pada Januari 2025, ketika PT Arsari Sentra Data—perusahaan milik Hashim Djojohadikusumo, yang juga adik dari Presiden Prabowo Subianto—mengakuisisi 45% saham di PT Investasi Sukses Bersama.
Manuver penguatan kepemilikan saham WIFI oleh ISB bukanlah kali pertama. Pada Juli 2025, berdasarkan catatan Bisnis, perusahaan terafiliasi Hashim Djojohadikusumo ini juga telah menambah 750 juta lembar saham di PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge. Laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 9 Juli 2025 menunjukkan bahwa setelah akuisisi 750 juta saham tersebut, kepemilikan ISB di WIFI meningkat menjadi 1,93 miliar lembar saham atau setara 61,19%. Sebelumnya, ISB menggenggam 1,18 miliar lembar saham, yang setara dengan 49,70%.
Sementara itu, Surge (WIFI) sendiri telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam seleksi lelang frekuensi 1,4 GHz yang dibuka oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tahun ini. Spektrum frekuensi ini dialokasikan untuk layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access/BWA). Presiden Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), Yune Marketatmo, mengonfirmasi bahwa perseroan tengah mengkaji potensi peluang ini. “Surge [WIFI] berminat atau tertarik dengan lelang tersebut,” ujar Yune kepada Bisnis, Selasa (29/7/2025).
Manajemen WIFI, per berita terbaru, masih berada dalam tahap kajian internal yang mendalam. Tujuannya adalah memastikan kesiapan serta kesesuaian strategi perusahaan untuk mengikuti lelang (e-Auction) pita frekuensi 1,4 GHz yang dijadwalkan berlangsung pada 11–13 Agustus 2025. “Kami masih dalam tahap kajian internal untuk memastikan kesiapan dan kesesuaian strategi perusahaan terkait e-Auction 1,4 GHz tersebut,” jelas Yune kepada Bisnis.com, Kamis (7/8/2025). Yune menambahkan, evaluasi ini mencakup potensi pemanfaatan pita 1,4 GHz secara komprehensif, meliputi aspek teknis, regulasi, hingga model bisnis. Kajian ini krusial untuk memastikan strategi perusahaan selaras dengan komitmen pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam mengakselerasi dan meratakan akses internet di seluruh Indonesia.
Dari sisi regulator, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menerangkan bahwa proses seleksi pengguna pita frekuensi 1,4 GHz saat ini masih dalam tahap pengumuman yang berakhir pada 11 Agustus 2025. Selama fase ini, para operator diberi kesempatan untuk menyiapkan seluruh dokumen administratif dan teknis yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam seleksi. Wayan menyatakan, jumlah pasti peserta lelang baru akan diketahui setelah tahap pengunduhan dokumen dimulai. “Setelah tanggal 11 itu baru bisa mengunduh dokumen lelang. Dari situ baru bisa diketahui berapa jumlah peminatnya,” jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan broadband wireless access (BWA) telah dibuka secara resmi oleh Komdigi sejak 28 Juli 2025. Proses pengambilan akun sistem e-Auction akan dilangsungkan pada 11–13 Agustus 2025, pukul 09.00–15.00 WIB, bertempat di Sekretariat Tim Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz, Gedung Sapta Pesona Lantai 8, Jakarta Pusat. Setelah berhasil memperoleh akun, para peserta dapat mengunduh dokumen seleksi secara daring melalui sistem e-Auction mulai 11 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB hingga 20 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB.
Objek dari seleksi ini terbagi menjadi tiga regional, di mana setiap regional mencakup rentang frekuensi radio 1432 MHz dalam satu blok selebar 80 MHz, dengan menggunakan mode frekuensi time division duplexing. Penting diketahui, Izin Penggunaan Pita Frekuensi Radio (IPFR) yang akan diberikan memiliki masa berlaku selama 10 tahun.
Peserta yang diperkenankan mengikuti seleksi ini adalah penyelenggara telekomunikasi yang telah memiliki perizinan usaha sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang berlaku. Kriteria ini mencakup penyelenggara jaringan tetap berbasis fiber optik serta penyelenggara layanan internet (ISP).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Menjelang lelang frekuensi 1,4 GHz, perusahaan terafiliasi Hashim Djojohadikusumo, PT Investasi Sukses Bersama (ISB), meningkatkan kepemilikan saham di PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge. ISB mengakuisisi 30.095.800 saham WIFI senilai Rp86,67 miliar, meningkatkan kepemilikan menjadi 54,22% dari sebelumnya 53,65%, dengan tujuan menambah portofolio efek.
Surge (WIFI) menyatakan minatnya dalam lelang frekuensi 1,4 GHz yang dibuka Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk layanan broadband wireless access (BWA). Saat ini, Surge masih dalam tahap kajian internal untuk memastikan kesiapan dan kesesuaian strategi perusahaan. Proses seleksi frekuensi 1,4 GHz sedang berlangsung dan peserta lelang harus memiliki izin usaha yang sesuai, dengan IPFR berlaku selama 10 tahun.