Pada akhir perdagangan Kamis, 7 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi dengan pelemahan tipis. Indeks acuan pasar saham Indonesia ini terkoreksi 13,56 poin atau 0,18%, berakhir di level 7.490,18. Penurunan ini mencerminkan dinamika pasar yang fluktuatif sepanjang hari.
Kondisi perdagangan hari itu menunjukkan bahwa sentimen negatif sedikit mendominasi. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 343 saham mengalami penurunan harga, mengungguli 261 saham yang berhasil menguat. Sementara itu, 199 saham lainnya tercatat stagnan tanpa perubahan harga yang signifikan.
Pelemahan IHSG juga tercermin dari kinerja sektoral. Dari sebelas indeks sektoral yang ada, lima di antaranya berhasil mengakhiri perdagangan di zona hijau, menunjukkan ketahanan di beberapa sektor. Namun, enam indeks sektoral lainnya harus tergelincir ke zona merah, turut menekan pergerakan indeks secara keseluruhan.
Sektor-sektor yang mampu memberikan kontribusi positif dengan kenaikan tertinggi antara lain adalah sektor barang baku, yang melesat 1,21%. Diikuti oleh sektor barang konsumen siklikal yang menguat 0,61%, dan sektor kesehatan yang naik tipis 0,51%. Kinerja positif dari sektor-sektor ini menjadi penopang di tengah tekanan pasar.
Sebaliknya, sektor-sektor yang mengalami koreksi paling dalam adalah sektor teknologi, yang anjlok 4,46%. Disusul oleh sektor infrastruktur yang terkoreksi 1,64%, dan sektor transportasi yang melemah 0,47%. Pelemahan signifikan di sektor-sektor ini menjadi pemicu utama penurunan IHSG.
Total volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada penutupan hari ini mencapai 35,03 miliar saham. Nilai transaksi yang dibukukan juga cukup besar, mencapai Rp 16,20 triliun, mencerminkan aktivitas investor yang tetap tinggi meskipun indeks berakhir di zona merah.
Beberapa saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45 mencatat kinerja cemerlang sebagai top gainers LQ45. Dipimpin oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang melesat drastis 16,17%. Selanjutnya, ada PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang menguat 5,53%, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan kenaikan 5,40%.
Namun, tidak semua saham LQ45 mampu bertahan dari tekanan jual. Tiga saham yang masuk daftar top losers LQ45 adalah Barito Pacific Tbk (BRPT) yang terdepresiasi 4,42%. Disusul oleh PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang melemah 3,39%, dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) yang terkoreksi 3,33%.