Sambut liburan Nataru, BI buka layanan penukaran uang di sejumlah titik di Bali

Ussindonesia.co.id DENPASAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menyediakan layanan penukaran uang tunai di momen Natal dan Tahun Baru. 

Khusus untuk rangkaian kegiatan penukaran uang pada momen Natal 2025, layanan penukaran uang dikemas dalam kegiatan Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (Serunai) 2025 dengan tema yang berlangsung tanggal 9–23 Desember 2025.

Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja menjelaskan pada kegiatan Serunai, Bank Indonesia melakukan perluasan layanan penukaran uang di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia melalui kas keliling dengan titik layanan diprioritaskan pada tempat peribadatan, institusi pendidikan Kristiani, dan lokasi strategis lainnya. 

“Pada 9–11 Desember 2025, Bank Indonesia telah melaksanakan kegiatan layanan penukaran uang yang berlokasi di tiga titik penukaran, yaitu Yayasan Anugrah Denpasar pada 9 Desember 2025, SD Santo Yoseph 2 Denpasar pada 10 Desember 2025, dan Yayasan Kristen Harapan (hope school) pada 11 Desember 2025 dengan total realisasi penukaran mencapai Rp400,20 juta,” jelas Erwin, Senin (22/12).

: Cari Mobil Keluarga Jelang Nataru? Avanza–Xenia Bekas Masih Bisa Jadi Pilihan

Selain itu, Bank Indonesia juga bersinergi dengan perbankan untuk melakukan layanan penukaran kepada masyarakat pada periode SERUNAI tahun 2025. Dalam memberikan layanan penukaran uang rusak, uang cacat, dan uang yang dicabut dari peredaran, masyarakat juga melakukan pemesanan penukaran uang melalui aplikasi Pintar.

Erwin memproyeksikan kebutuhan uang tunai di Bali menjelang Nataru Rp2,9 triliun. Jumlah ini meningkat 3,57% dibandingkan kebutuhan uang di periode yang sama pada tahun sebelumnya (menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025). 

“Hal ini sejalan dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Bali yang diperkirakan akan meningkat pada triwulan IV 2025 dan peningkatan wisatawan pada momentum libur akhir tahun di Bali,” kata Erwin.

Bank Indonesia turut mengajak seluruh masyarakat agar semakin Cinta, Bangga, dan Paham terhadap uang Rupiah yang diwujudkan dengan memelihara dan menjaga uang Rupiah melalui 5J (jangan dilipat, jangan disteples, jangan diremas, jangan dicoret, dan jangan dibasahi), sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengenali keaslian uang Rupiah. 

Lebih lanjut, Bank Indonesia juga menghimbau masyarakat agar selalu berhati-hati dalam bertransaksi secara tunai dengan meyakini keaslian uang Rupiah melalui 3D (dilihat, diraba, diterawang), serta bijak dalam berbelanja sesuai dengan kebutuhan agar stabilitas ekonomi tetap terjaga.

Dari sisi non tunai, BI Bali telah mempersiapkan strategi komprehensif dalam mendukung akselerasi transaksi non-tunai. Fokus utama akselerasi ini dilakukan melalui penguatan infrastruktur, edukasi masyarakat, dan peningkatan kenyamanan wisatawan. Hingga Oktober 2025, volume transaksi QRIS telah mencapai 134,59 juta, merchant yang telah mencapai 1,05 juta, dan user yang telah mencapai 1,05 juta. 

Hal ini mencerminkan semakin meluasnya adopsi pembayaran non-tunai dalam aktivitas ekonomi masyarakat Bali. BI Bali telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menjaga kelancaran sistem dan kenyamanan pengguna, diantaranya melalui penguatan infrastruktur di beberapa titik, kolaborasi dengan PJP untuk perluasan merchant maupun user, hingga dukungan pariwisata kepada wisatawan mancanegara. 

Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali, bisa memperoleh tourist travel pack di Bandara Kedatangan Internasional Ngurah Rai untuk mendukung transaksi non tunai (khususnya QRIS dan kartu uang elektronik) selama berada di Bali.