Sejumlah Saham Masuk Radar UMA, Perhatikan Catatan Analis Berikut

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah saham kembali masuk pengawasan Unusual Market Activity (UMA) setelah mengalami lonjakan harga yang dinilai tidak wajar.

Adapun saham yang dimaksud adalah PT Folago Global Nusantara Tbk (IRSX), PT Sanurhastra Mitra Tbk (MINA), PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), serta PT Mahkota Group Tbk (MGRO).

Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, menilai kenaikan harga yang terlalu signifikan menjadi pemicu utama saham-saham tersebut masuk radar UMA, sehingga investor perlu meningkatkan kewaspadaan.

Sejumlah Saham Masuk UMA, Analis Ingatkan Risiko Koreksi Tajam

Azis mencatat bahwa beberapa saham yang masuk UMA bahkan langsung mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.

“DNAR ditutup turun 12%, YELO turun 7,4%. Ada juga yang bergerak naik tipis hingga netral seperti MINA yang menguat 3,3%, sementara MINA dan MGRO cenderung netral,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (27/11/2025).

Menurut Azis, volatilitas yang muncul setelah pengumuman UMA menunjukkan bahwa saham-saham tersebut sedang berada dalam fase yang sangat sensitif. Kondisi ini membuat potensi koreksi tajam masih terbuka lebar. Ia menekankan bahwa status UMA juga meningkatkan risiko suspensi dari otoritas bursa, sehingga pergerakan harga menjadi semakin tidak stabil.Ia pun menyarankan investor untuk menahan diri terlebih dahulu.

“Saat ini, kami lebih sarankan untuk wait and see karena risiko saham-saham yang masuk UMA ini masih sangat volatil dan rawan koreksi tajam,” kata dia.

Masuk Daftar UMA, Harga Saham Sinergi Inti Andalan Prima (INET) Terus Melesat

Untuk sementara, Azis menilai saham-saham tersebut belum layak dikoleksi, terutama bagi investor ritel yang tidak memiliki toleransi risiko tinggi.

Ia menegaskan bahwa langkah berjaga-jaga menjadi pilihan paling rasional hingga volatilitas mereda dan sentimen pasar kembali lebih stabil. Namun begitu, Azis menyebut bahwa pemantauan tetap diperlukan untuk melihat apakah ada fundamental atau sentimen baru yang dapat mengubah arah pergerakan saham-saham tersebut.