
Ussindonesia.co.id , DENPASAR – Bank Indonesia mendorong perbankan meningkatkan pembiayaan hijau untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menjelaskan penyaluran kredit ke sektor produktif tidak hanya memperhatikan kelayakan calon debitur dari sisi kemampuan pembayaran, potensi bisnis yang dimiliki, namun juga perbankan harus selaras dengan prinsip ekonomi hijau.
Artinya usaha atau bisnis calon debitur sudah menerapkan prinsip–prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan.
: Kompensasi Emisi 126 Ton, Bank Indonesia Tanam 1.000 Pohon di Bali
Hal tersebut menurut Destry merupakan sebuah paradigma baru dalam penyaluran pembiayaan yang mulai diterapkan industri perbankan.
Upaya ini dilakukan karena alam yang semakin rusak, yang sebagian merupakan andil pembangunan dan eksploitasi manusia secara berlebihan, sehingga alam akan marah dan terjadi berbagai bencana.
: : Bank Indonesia Jatim Pacu QRIS Tap di Mal dan Pertokoan Surabaya
“Alam semakin rusak, sehingga perlu pembuatan kebijakan memperhatikan keberlanjutan lingkungan,” kata Destry usai melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove dikutip Selasa (25/11/2025)
Destry juga menjelaskan penyaluran ke sektor perumahan, pembiayaan kendaraan listrik merupakan salah satu contoh realisasi kredit hijau yang sudah diterapkan perbankan.
: : MBG Bikin Harga Pangan Naik? Bank Indonesia Beri Penjelasan
Bank Indonesia juga sudah mulai menerapkan kompensasi emisi dari kegiatan yang dilakukan dengan melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di kawasan mangrove Teluk Benoa, Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung pada Minggu (25/11/2025).
Penanaman pohon tersebut bagian dari kompensasi dari kegiatan Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang telah menghasilkan emisi sebesar 126 ton.
“Kegiatan KKI yang berlangsung pada 7-10 Agustus 2025 menghasilkan 126 ton emisi, yang harus kami kompensasi dengan menanam 31.000 pohon di 25 kantor perwakilan,” kata Destry dikutip Selasa (25/11/2025)
Penanaman mangrove di Bali merupakan upaya Bank Indonesia menjaga alam, merawat bumi secara berkelanjutan.
Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengungkap tahun 2024 merupakan tahun terpanas di bumi dengan suhu global melewati ambang 1,5℃ dari masa pra industri di tahun 1850.