BI proyeksi pertumbuhan transaksi ritel BI-Fast melambat hingga 2027

Ussindonesia.co.id – JAKARTA. Setelah pertumbuhan masifnya beberapa tahun terakhir, Bank Indonesia memprediksi transaksi layanan BI-Fast bakal cenderung melambat dalam dua tahun ke depan. 

Per Oktober 2025, BI mencatat transaksi BI-Fast mencapai 3,8 miliar transaksi dengan nilai Rp 9.669,3 triliun. 

Dikutip dari Buku Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, BI memprediksi transaksi BI-Fast sepanjang tahun 2025 bakal menembus 4,86 miliar transaksi dengan nilai mencapai Rp 12.176,2 triliun. Secara tahunan (year-on-year/YoY), prediksi ini mencerminkan pertumbuhan volume dan nilai transaksi masing-masing sebesar 45,2% dan 36,6%. 

Ubah Nama, OJK Beri Izin Usaha PT Radita Hutama Internusa Adjuster

Prediksi pertumbuhan ini lebih kecil ketimbang realisasi pertumbuhan pada tahun sebelumnya. Yang mana, pada 2024 volume transaksi BI-Fast berhasil tumbuh 62,4% YoY menjadi 3,4 miliar transaksi dan nilainya tumbuh 54,7% YoY menjadi Rp 8.913,8 triliun. 

Pun, BI memprediksi pertumbuhan hingga 2027 bakal lanjut melambat. 

Pada 2026, BI memprediksi volume transaksi BI-Fast hanya tumbuh 29,8% YoY menjadi 6,3 miliar transaksi dan nilainya tumbuh 26,7% YoY menjadi Rp 15.429,5 triliun. 

Kemudian, pada 2027 proyeksinya volume transaksi BI-Fast tumbuh makin lambat di 25,2% YoY menjadi 7,9 miliar transaksi dan nilainya tumbuh 20,3% YoY menjadi Rp 18/568,7 triliun. 

Untuk diketahui, BI-Fast menjadi salah satu infrastruktur yang didorong BI untuk mendorong transaksi ritel. Sejak digunakan secara massal pada tahun 2022, BI terus mendorong perluasan akses dan stabilitas BI-Fast. 

Tak cuman untuk transaksi ritel, BI juga meluncurkan BI-Fast Fase I Tahap 2 yang mencakup layanan transfer kolektif (bulk transfer), pembayaran berdasarkan permintaan (request for payment), dan transfer debit langsung (direct debit) pada akhir tahun 2024 lalu. 

Per September 2025, transaksi BI-Fast Fase I Tahap 2 ini telah mencapai 101.618 transaksi, dengan dominasi transaksi bulk transfer sebesar 99,51%. 

Amar Bank Rilis Layanan Bisnis untuk Rapikan Arus Kas Industri Film