
Ussindonesia.co.id , JAKARTA—Durian runtuh keuntungan saham Oracle dirasakan langsung oleh salah satu pendirinya, Larry Ellison sebagai pengisi deretan orang terkaya di dunia.
Dikutip dari Bloomberg, Kamis (11/9/2025), Oracle Corp. perusahaan teknologi informasi yang mengembangkan peranti lunak. Harga sahamnya pada perdagangan terakhir membukukan kenaikan paling signifikan sejak 1992. Saham berkode ORCL itu mengalami kenaikan 36% pada perdagangan Rabu (10/9/2025) waktu setempat dan memiliki kapitalisasi pasar US$933 miliar.
Dengan kenaikan harga saham ini, Oracle masuk dalam 10 saham paling bernilai yang tercatat di Bursa AS, melampaui perusahaan seperti JPMorgan Chase & Co. Dari data yang dikumpulkan Bloomberg, kenaikan harga saham ini menempatkan Oracle pada empat perusahaan paling bernilai, di belakang Nvidia dan Apple Inc. Dari sisi valuasi harga saham, forward price-to-earnings ratio mencapai hingga 48 kali atau tertinggi sejak 2001. Sebelum penyampaian laporan keuangan, valuasinya mencapai 34 kali.
Oracle dikenal sebagai penyedia layanan komputasi awan dan salah satu penyedia teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), berhadapan dengan perusahaan lainnya, seperti Amazon.com Inc., Microsoft Corp. dan Alphabet Inc. milik Google. Terbaru, perusahaan menekan kontrak dengan ChatGPT, operator OpenAI untuk menyediakan pangkalan data berkapasitas 4,5 GW. The Wall Street Journal sebelumnya menuliskan bahwa kontrak ini bisa bernilai US$300 miliar dalam lima tahun. Kontrak dengan ChatGPT pun menambah deretan kontrak Oracle dengan perusahaan jumbo seperti Nvidia dan ByteDance milik TikTok.
: Cuan Maksimal dari SR023 hingga Rp535,5 Juta per Tahun, Kantong Nasabah Tajir Bakal Makin Tebal
Kesepakatan itu lantas mendorong kesepakatan total sebesar US$450 miliar pada akhir kuartal I/2025. Nilai ini lebih dari empat kali capaian periode yang sama tahun lalu. Sebagai pembanding, Bloomberg Intelligence menulis bahwa capaian ini juga kurang lebih empat kali capaian Google, mengindikasikan layanan komputasi awan Oracle yang tumbuh melampaui perusahaan besutan Larry Page itu.
“Ini kuartal yang menakjubkan,” ujar Chief Executive Officer Oracle Corp. Safra Catz yang menggambarkan bagaimana permintaan terhadap infrastruktur cloud Oracle berkembang.
Perusahaan mengamankan kontrak ratusan miliar dolar AS dengan tiga konsumen berbeda pada kuartal yang sama dan berharap dengan meneken kontrak baru dengan konsumen lainnya pada periode mendatang. Dia menambahkan bahwa masih ada kontrak di atas US$500 miliar. Kontrak terbaru dan berikutnya akan diartikan sebagai ekspansi infrastruktur cloud dalam beberapa tahun ke depan. Dari ekspansi itu, dia menilai perusahaan bisa membukukan pendapatan tahunan naik 77% ke US$18 miliar tahun ini dan menyentuh US$144 miliar pada Mei 2030.
Oracle pun memperkirakan kebutuhan bagi pengembang AI akan mendorong investasinya. Open AI pun memperkirakan akan membelanjakan triliunan dolar AS secara bertahap pada infrastruktur sehingga bisa mengembangkan dan menjalankan layanannya.
: Obligasi Triliunan Rupiah Siap Masuk Pasar, Trimegah Sekuritas, Bank Mandiri Cs Broker Paling Tajir
Dari sisi kinerja Oracle melampaui proyeksi analis. Pendapatan dari infrastruktur cloud naik 55% ke US$3,3 miliar atau lebih tinggi dari proyeksi analis dengan 53%. Sementara itu, dari sisi laba bersih per saham US$1,47 atau lebih rendah dari rata-rata proyeksi sebesar US$1,48.
Investor pun ingin tahun lebih lanjut soal profitabilitas infrastruktur cloud Oracle secara jangka panjang yang melayani konsumen AI. Wall Street memperhitungkan arus kas bebas perusahaan bakal negatif pada dua tahun beruntun karena penggunaan biaya untuk membangun data center. Dalam paparannya, Catz menyebut belanja modal tahun ini sebesar US$35 miliar, melonjak 34,61% dari estimasi Wall Street sebesar US$26 miliar.
Kendati memberikan layanan kepada perusahaan berbasis AI, Catz menyebut perusahaan pun menerapkan AI secara internal yang membantu perbaikan laba operasional. Sebagai imbasnya, perusahaan melakukan pemangkasan karyawan dalam beberapa bulan terakhir.
Durian runtuh saham Oracle lantas dirasakan oleh Direktur Teknologi sekaligus Pendiri Oracle Larry Ellison. Menurut Bloomberg Billionaires Index, Ellison melewati Ellon Musk sebagai orang paling tajir sejagat. Kekayaan Ellison naik US$101 miliar pada pukul 10:10 waktu AS sehingga memiliki total US$393 miliar. Nilai ini lebih tinggi dari Elon Musk dengan kekayaan US$385 miliar.
Elon Musk menjadi orang terkaya di dunia untuk pertama kalinya pada 2021, sebelum kehilangan gelar tersebut dari Jeff Bezos dari Amazon.com Inc. dan Bernard Arnault dari LVMH. Dia kemudian merebutnya kembali tahun lalu dan kini telah memegangnya selama lebih dari 300 hari.
Sementara itu, Ellison, 81 tahun, yang ikut mendirikan Oracle dan kini menjabat sebagai Direktur teknologi, memiliki sebagian besar kekayaan bersihnya di perusahaan perangkat lunak basis data tersebut. Reuters mencatat bahwa Ellison menguasai 41% saham di Oracle sehingga kenaikan harga saham turut mendorong kekayaannya.