Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed Desember Picu Reli Wall Street

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Senin (24/11/2025) waktu setempat seiring dengan meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga The Fed pada Desember 2025. 

Melansir Reuters pada Selasa (25/11/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 299,92 poin atau 0,65% menjadi 46.545,33. Indeks S&P 500 menguat 108,81 poin atau 1,65% ke level 6.711,80, sementara Nasdaq Composite melesat 601,87 poin atau 2,70% ke 22.874,95.

Dari 11 sektor utama di S&P 500, sektor layanan komunikasi mencatat kenaikan persentase terbesar. Adapun, saham konsumer dan energi melemah. Pada Nasdaq, 3.265 saham naik dan 1.337 turun, dengan rasio advancers terhadap decliners mencapai 2,44 banding 1.

: Menakar Arah Prabowo Rombak Otoritas Bursa

S&P 500 mencatat 19 level tertinggi baru dalam 52 minggu dan dua level terendah, sementara Nasdaq membukukan 100 level tertinggi baru dan 102 level terendah.

Memasuki pekan pendek karena libur nasional, indeks saham AS dibuka solid, terutama didorong reli saham-saham kelompok Magnificent Seven yang terkait tren kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Penguatan itu mengangkat Nasdaq sebesar 2,7%.

: : Strategi Manajer Investasi Sambut Window Dressing di Bursa Saham 2025

Rangkaian rilis data ekonomi yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan selama enam minggu menunjukkan sinyal pelemahan pasar tenaga kerja dan inflasi yang masih tinggi.

Kondisi tersebut memperkuat optimisme bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga ketiga dan terakhir pada tahun ini dalam pertemuan Desember 2025.

Komentar bernada dovish dari Gubernur The Fed Christopher Waller dan Presiden The New York Fed John Williams turut menopang ekspektasi tersebut, meski beberapa pejabat lain menyampaikan pandangan berbeda.

“Ketika Presiden The New York Fed John Williams mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga Desember masih terbuka, hal itu memberi napas lega bagi investor,” ujar Sam Stovall, Chief Investment Strategist CFRA Research di New York.

Pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 79,1% untuk pemangkasan suku bunga pada Desember 2025, naik tajam dari 42,4% sepekan sebelumnya menurut CME FedWatch.

Rilis data ekonomi yang waktunya tidak biasa akan berlanjut pekan ini, meliputi penjualan ritel, indeks harga produsen (PPI), dan pesanan barang tahan lama. Data tersebut akan dilengkapi indikator independen seperti harga rumah Case-Shiller, laporan kepercayaan konsumen The Conference Board, serta data penjualan rumah tertunda dari National Association of Realtors.

Musim laporan keuangan kuartal III/2025 hampir rampung. Hingga Jumat pekan lalu, sekitar 95% perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerja, dengan 83% di antaranya membukukan laba di atas ekspektasi.

Analis kini memperkirakan pertumbuhan laba agregat kuartal III/2025 mencapai 14,7%, meningkat signifikan dari proyeksi 8,8% pada 1 Oktober 2025, berdasarkan data LSEG.

Musim belanja libur di AS akan dimulai pekan ini bertepatan dengan Hari Thanksgiving pada Kamis (27/11/2025).

Kondisi konsumen—yang menjadi penopang sekitar 70% perekonomian AS—akan menjadi perhatian, terutama di tengah meningkatnya pengumuman PHK dan pelemahan sejumlah survei. 

Meski demikian, National Retail Federation memperkirakan penjualan liburan tahun ini akan menembus US$1 triliun untuk pertama kalinya.