Harga Emas Capai Rekor Tertinggi Mingguan, Efek Sentimen Dovish The Fed

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Harga emas hari ini mendekati level tertinggi sepekan setelah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan kembali menguat.

Melansir Reuters pada Kamis (27/11/2025), harga emas di pasar spot menguat 0,8% ke posisi US$4.162,99 per troy ounce setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 14 November. Adapun, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Desember 2025 naik 0,6% di US$4.202,3 per ounce.

“Fokus pasar telah bergeser dari pergerakan dolar menuju potensi penurunan suku bunga pada Desember [2025],” ujar analis Marex, Edward Meir, seraya mencatat bahwa emas tetap naik meskipun indeks dolar AS stabil.

: Para Pembeli Emas Antam yang Masih Cuan Jual Kala Harga Bergerak Sideways November 2025

Menurut Meir, spekulasi pemangkasan suku bunga tersebut memberi dorongan bagi harga emas dunia, demikian juga pembicaraan bahwa pencalonan Ketua The Fed yang baru mungkin segera diumumkan, dengan kandidat terkuat adalah Kevin Hassett dari Economic Advisory Committee Presiden.

Hassett, seperti halnya Presiden AS Donald Trump, menilai suku bunga seharusnya lebih rendah dibandingkan level di bawah kepemimpinan Jerome Powell. Emas—yang cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah—mendapat tambahan sentimen positif dari kabar tersebut.

: : Harga Emas Perhiasan Hari Ini 27 November Naik, Termurah Rp390 Ribu per Gram

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pelaku pasar kini memperkirakan peluang 85% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan, melonjak dari 30% sepekan sebelumnya.

Di sisi lain, jumlah warga AS yang mengajukan klaim awal tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu, menandakan tingkat PHK masih rendah. Namun, pasar tenaga kerja disebut masih kesulitan menciptakan cukup lapangan kerja di tengah ketidakpastian ekonomi yang berkepanjangan.

Kepercayaan konsumen AS juga melemah pada November 2025, seiring meningkatnya kekhawatiran rumah tangga mengenai prospek pekerjaan dan kondisi keuangan. Rangkaian data ini mengikuti pernyataan bernada dovish dari sejumlah pejabat The Fed dalam beberapa hari terakhir.

Prospek emas dinilai tetap positif, dengan sebagian besar bank riset memproyeksikan harga emas berada di atas US$4.000 per ounce pada 2026. Deutsche Bank bahkan menaikkan proyeksi harga emas 2026 menjadi US$4.450 per ounce dari sebelumnya US$4.000, dengan alasan stabilisasi aliran investasi dan permintaan bank sentral yang masih kuat.

Harga spot perak naik 3,3% menjadi US$53,12 per ounce. Platinum menguat 1,2% ke US$1.571,80, sementara paladium bertambah 1% ke US$1.411,50 per ounce.