Menanti Efek ke IHSG Setelah Menkeu Purbaya Guyur Rp200 Triliun ke Pasar Uang

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Gebrakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk mempertebal likuiditas di sektor keuangan Indonesia dengan menggelontorkan kas negara Rp200 triliun ke sistem perbankan diproyeksi menjadi sentimen yang mewarnai gerak pasar saham pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2025). IHSG diramal melanjutkan penguatan dengan menguji resistance di level 7.700. 

Dalam dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Selasa (10/9/2025), Purbaya menyampaikan dirinya telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa pemerintah memiliki kas Rp425 triliun di rekening Bank Indonesia. Dari jumlah tersebut, lanjutnya, sekitar Rp200 triliun akan segera dialirkan ke sistem perbankan agar bisa menggerakkan sektor riil.

“Kalau itu masuk ke sistem, saya nanti sudah minta ke bank sentral jangan diserap uangnya. Biar aja kalian [BI] dengan menjalankan kebijakan moneter, kami dari sisi fiskal yang menjalankan sedikit. Tapi nanti mereka juga akan mendukung. Artinya ekonomi akan bisa hidup lagi,” jelas Purbaya.

Dia mengakui jika kas pemerintah ratusan triliun itu disalurkan ke sistem perbankan maka pemerintah juga tidak bisa menggunakannya untuk biaya program. Kendati demikian, sambungnya, sektor swasta akan ambil alih.

Strategi anyar yang digulirkan oleh Menkeu yang menggantikan Sri Mulyani Indrawati itu diteropong bakal menjadi sentimen yang mempengaruhi gerak pasar saham hari ini. 

Hingga perdagangan Rabu (10/9/2025), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 70,4 poin atau 0,92% ke level 7.669. IHSG rebound setelah ambrol 3% dalam 2 hari perdagangan sebelumnya. Di level saat ini, IHSG menguat 8,74% secara year-to-date (YtD). 

Kemarin, saham bank jumbo terpantau melaju di zona hijau dipimpin oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 3,65%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menguat 2,37%, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terapresiasi 2,09%. 

Menurut Tim Analis Phintraco Sekuritas sentimen IHSG pada hari ini datang dari Menteri Keuangan yang mengeluarkan kebijakan dari total Rp425 triliun kas negara di Bank Indonesia, sekitar Rp200 triliun akan segera dimasukkan ke sistem perbankan sebagai deposito untuk menambah likuiditas bank dan mendorong pertumbuhan kredit. 

“Hal tersebut diharapkan akan mendorong pergerakan ekonomi sehingga memicu pertumbuhan,” tulis Phintraco Sekuritas, Kamis (11/9/2025). 

Secara teknikal, indikator MACD masih menunjukkan pelebaran negative slope. Sedangkan indikator Stochastic RSI berada di area oversold, namun belum menunjukkan reversal. Dengan indikator teknikal tersebut, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak  pada kisaran level 7.600-7.800. 

Adapun sejumlah saham yang menjadi top picks pada perdagangan hari ini, Kamis (11/9/2025) adalah AMRT, UNVR, BBYB, ARTO, dan AKRA.

Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan IHSG didorong technical rebound pada saham-saham perbankan. Namun, pihaknya menyoroti net sell asing yang masih terjadi.

“Saat ini, IHSG masih mempunyai potensi untuk bergerak terbatas dengan resistance terdekat di 7.746 dan 7.627,” tulisnya dalam riset, Kamis (11/9/2025). 

Pada hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di rentang support 7.571 dan resistance 7.885. 

Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan investor untuk mengambil posisi beli terhadap saham FILM, GZCO, dan BBYB pada hari ini. Target harga untuk saham FILM di level Rp4.290—Rp4.660, GZCO Rp220—Rp240m dan BBYB Rp350—Rp382 per saham.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.