Menko Airlangga Janjikan Indonesia Ikut Kebut Transformasi Digital di ASEAN

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan transformasi digital merupakan pilar utama pertumbuhan ekonomi baru di ASEAN. Indonesia juga akan mendukung transformasi ini untuk memperluas peluang ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Pernyataan Airlangga disampaikan Airlangga dalam Pertemuan ke-26 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (The 26th AEC Council Meeting), di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (24/10).

Airlangga mengatakan, Indonesia menyambut kemajuan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang telah mencapai kesimpulan hingga pelaksanaan Bandar Seri Begawan Roadmap (BSBR) dengan penyelesaian 92%. BSBR adalah agenda transformasi digital ASEAN yang dirumuskan pada 2021 lalu.

Airlangga juga mengatakan hal yang menjadi sorotan adalah konektivitas pembayaran dengan sistem ASEAN Single Window hingga peningkatan kapasitas UMKM Digital.

Baca juga:

  • Trump Puji Prabowo di KTT ASEAN karena Dukung Perdamaian Timur Tengah

“Transformasi digital harus menjadi sarana untuk memperluas peluang ekonomi, memperkuat konektivitas kawasan, dan memastikan manfaatnya dirasakan secara inklusif oleh seluruh masyarakat ASEAN,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Minggu (26/10).

Airlangga juga mengatakan, Indonesia juga akan mendukung implementasi strategi ASEAN untuk mencapai netralitas karbon, ekonomi sirkular, dan ekonomi biru untuk mempercepat transisi menuju ekonomi berkelanjutan.

Pertemuan tersebut juga membahas capaian ASEAN atas kesepakatan perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) putaran ke-14 yang digelar di Jakarta pada 7 hingga 10 Oktober 2025.

DEFA merupakan inisiatif di bawah BSBR untuk mempercepat pemulihan ekonomi usai pandemi Covid-19. Beberapa cakupannya antara lain pembayaran elektronik, arus data lintas batas, perlindungan data pribadi, mobilitas talenta digital, hingga keamanan siber.

Pada pengantar awal pertemuan para menteri, Sekretariat Jenderal ASEAN memaparkan gambaran perekonomian negara-negara Asia Tenggara. Perdagangan barang pada 2024 mencapai US$ 3,8 triliun atau naik 8,9% dari 2023. Capaian ini lebih tinggi dari pertumbuhan perdagangan barang global yakni 2,1%.

Adapun, angka modal asing masuk (FDI) ke ASEAN pada 2024 mencapai US$ 226 miliar atau setara Rp 3.760 triliun, meningkat 4% dari 2023. Sedangkan angka kunjungan wisata negara-negara ASEAN tahun lalu mencapai 127,1 juta orang.