Pasar Segera Dibuka, Cermati Rekomendasi Saham yang Layak Dilirik dan Proyeksi IHSG

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tampil perkasa di pekan ini. Bahkan, IHSG ditutup menguat 149,10 poin atau 1,84% ke 8.238,08 pada akhir perdagangan Selasa (21/10/2025).

Pengamat pasar modal sekaligus founder Republik Investor, Hendra Wardana mengatakan, penguatan IHSG ditopang derasnya arus masuk dana asing senilai Rp 1,4 triliun. 

Nilai transaksi harian mencapai Rp21 triliun, mencerminkan meningkatnya minat beli dan optimisme investor terhadap prospek ekonomi nasional di tengah membaiknya sentimen global. 

Lirik Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini (22/10), Ada Saham Prajogo Pangestu

“Penguatan ini juga menjadi lanjutan dari tren rebound sejak pertengahan Oktober dan menegaskan bahwa investor asing mulai kembali percaya pada pasar modal Indonesia,” kata Hendra dalam risetnya, Selasa (21/10/2025).

Sementara itu, Hendra menilai masih ada sejumlah saham yang memiliki peluang kenaikan menarik.

Ia merekomendasikan buy untuk saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target harga Rp 8.950, didukung oleh likuiditas yang kuat serta dominasi CASA yang tetap stabil.

Sementara itu, saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) juga direkomendasikan buy dengan target Rp 2.050, seiring transformasi perusahaan menuju energi terbarukan dan valuasi yang dinilai masih atraktif.

Kemudian, saham PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) disarankan beli dengan target Rp 595, didukung ekspansi distribusi dan permintaan air minum dalam kemasan yang meningkat.

Sedangkan saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) juga mendapat rekomendasi beli dengan target Rp 660, sejalan oleh tren kenaikan permintaan nikel global untuk kendaraan listrik.

  CLEO Chart by TradingView  

“Dengan kombinasi fundamental ekonomi yang solid, arus dana asing yang kembali deras, dan sentimen pelonggaran moneter, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan menuju 8.300–8.350 dalam waktu dekat,” tambahnya.

Hendra menegaskan momentum ini menjadi sinyal bahwa kepercayaan investor global terhadap Indonesia kembali menguat, menandakan babak baru optimisme di pasar modal domestik.